Mari Dekatkan Anak dengan Masjid Sejak Usia Dini

Banda Aceh – Safari Ramadan 1437 H Pemerintah Kota Banda Aceh berlanjut ke Masjid Subulussalam, Gampong Punge Blang Cut, Jaya Baru, Rabu (15/6/2016). Masjid ini terletak persis di depan objek wisata tsunami PLTD Apung.

Dipimpin Sekda Bahagia, rombongan Safari Ramadan melaksanakan Salat Isya, Tarawih dan Witir berjamaah bersama ratusan warga setempat. Usai Salat Isya, Bahagia yang mewakili Wali Kota Banda Aceh menyerahkan bantuan dana sebesar Rp 15 juta untuk biaya operasional masjid.

Jeda waktu antara pelaksanaan Salat Isya dan Tarawih diisi dengan ceramah agama yang disampaikan Tgk Mursalin Basyah. Dalam tausiahnya, Tgk Mursalin menekankan pentingnya mengenalkan dan mendekatkan anak dengan masjid sejak usia dini sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

“Sebelum kita meminta para pemuda untuk memakmurkan masjid, tanyakan dulu pada diri kita bekal apa yang sudah kita berikan untuk mereka. Rasul dan para sahabat mepersiapkan anak-anak sedari kecil untuk memakmurkan masjid. Bahkan ketika dewasa mereka mampu memakmurkan bumi Allah.”

Dalam sebuah hadis nabi disebutkan, selama Ramadan para sahabat kerap membawa anak-anak mereka yang masih kecil beserta mainannya ke masjid sampai dengan waktu berbuka. “Jadi Masjid Nabawi bukan hanya menjadi tempat bagi orang tua dan remaja, tapi juga tempat bagi anak-anak yang masih suka mainan,” kata Tgk Mursalin.

“Hadis lainnya menyebutkan Rasul juga sering membawa cucunya Husen atau Hasan ke masjid. Pada suatu waktu, Rasul mengimami salat para sahabat, dan bersujud terlalu lama sehingga para sahabat terheran-heran. Ternyata kala itu Husen atau Hasan tengah naik ke atas punggung Rasulullah, dan Rasul membiarkannya saja.”

Pada waktu yang berbeda, sambung Tgk Mursalin, pernah pula Rasul mempercepat salatnya karena saat itu di lingkungan masjid ada anak kecil yang menangis. “Betapa pentingnya posisi anak-anak bagi Rasulullah, sehingga tak mengherankan jika kemudian semua anak yang dididik langsung oleh Rasul pada saat mereka dewasa menjadi orang besar dan termahsyur di jalan Allah.”

“Namun begitu, apa yang dicontohkan oleh Rasulullah, kini berbanding terbalik dengan kondisi kita hari ini. Saat melihat banyak anak-anak yang pergi ke masjid kita protes dan marah-marah karena merasa kehadiran mereka hanya akan mengurangi kekhusyukan salat. Hati-hati melarang anak kecil ke masjid karena hal tersebut tidak sesuai dengan tuntunan nabi kita tercinta.”

Ia menambahkan, tidak akan pernah cukup waktu untuk membangun satu generasi, bahkan dalam satu abad. “Yang harus kita kuatirkan, bukan masjid yang kosong dari para orang tua tapi masjid yang kosong dari anak-anak. Posisi anak-anak kita sekarang sedang diserang dengan Narkoba, pornografi hingga LGBT. Salah satu upaya kita selaku orang tua agar mereka selamat adalah dengan mendekatkan anak dengan masjid.”

“Atas dasar hal itu, kami berharap Pemko Banda Aceh dapat mengeluarkan suatu edaran agar masjid dapat lebih semarak dengan kehadiran anak-anak, dan tentu saja mesti diatur sedemikian rupa mekanismenya agar suasananya tetap tertib. Kita harus berdayakan anak-anak kita untuk memakmurkan masjid bahkan bumi Allah ini seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW,” pungkasnya

Masjid Subulussalam merupakan masjid keempat yang dikunjungi Tim Safari Ramadan Pemko Banda Aceh dari 10 masjid yang direncanakan. Sebelumnya pada Senin (13/6) malam, tim ini juga telah berkunjung ke Masjid Ayoudhya di Gampong Alue Deah Tengoh dengan membawa Ustaz Masrul Aidi sebagai penceramah. Selanjutnya pada Jumat (17/6) besok, tim akan mengunjungi Masjid Al-Hayat, Ateuk Pahlawan. (