Walikota Pantau Harga Daging Meugang

Harga daging yang dijual di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar pada hari Kamis (25/05/2017) berkisar antara Rp. 150.000-170.000 perkilogram.

Harga tersebut diprediksi akan kembali naik menjadi 170.000-180.000 perkilogram, pada hari meugang puncak, Jum’at (26/05).

Di pasar Peunayong Banda Aceh serta pasar Lambaro Aceh Besar, daging sapi lokal dijual dengan harga 150 ribu sampai dengan 170 ribu perkilogram. Angka tersebut jauh diatas angka yang dipatok oleh Pemerintah Aceh yakni sebesar Rp. 130 ribu perkilogram.

Namun demikian, mahalnya harga daging tidak menyurutkan langkah masyarakat untuk membelinya.

Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal saat melakukan pemantauan harga daging di Pasar Peunayong Banda Aceh menyebutkan, harga daging sapi lokal umumnya dijual lebih mahal, namun ia berharap agar harga yang dijual hari ini tetap stabil, jangan sampai lebih tinggi dari itu.

“Kita dialog dengan pedagang, dengan pembeli, bagaimana kalau kita jual daging sapi beku yang harganya lebih murah, sekitar 80 ribu perkilogram, ternyata mereka tidak mau, karena sapi lokal katanya lebih enak dan lebih manis,”ujar walikota didampingi Sekda Kota Banda Aceh, Kadisperindag serta Kabag Humas kota Banda Aceh.

Illiza mengakui salah satu cara untuk menekan harga daging adalah dengan memasok daging dari luar, berupa daging beku, namun persoalannya, masyarakat kota Banda Aceh khususnya, belum begitu familiar dengan daging beku.

“Tapi ini harganya kan tidak selalu setinggi ini, hanya dibulan-bulan tertentu, dan kalau meugang sudah pasti naik, namun bagi warga yang tidak mampu membeli dengan harga tinggi kita punya solusi daging beku yang harganya setengah dari ini,”ujarnya.

Terkait dengan edaran Gubernur Aceh agar harga daging dijual dibawah 130 ribu perkilogram, Walikota mengakui sulit untuk melakukan intervensi terhadap para pedagang, apalagi harga sapi lokal juga lebih mahal.

Sementara itu Kadisperindag Kota Banda Aceh Rijal Junaidi menyebutkan, jumlah sapi yang disiapkan untuk meugang tahun 2017 ini di Banda Aceh mencapai 200 ekor, 100 ekor diantaranya dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) Banda Aceh.

“Selain sapi juga ada kerbau, tapi jumlahnya nggak banyak. Dan sebelum dilakukan pemotongan juga sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan, layak atau tidaknya untuk dipotong,”ujarnya.