Baitul Mal Aceh Adakan Kajian Ramadhan

Baitul Mal Aceh kembali mengadakan Kajian Rutin Ramadahan selama sebulan penuh di mushalla kantor Baitul Mal Aceh. Kajian ini berkerjasama dengan Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh.

Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh T Sulaiman SE mengatakan dengan adanya ceramah atau taushiah tersebut agar lebih menambah wawasan dan ilmu para jamaah, sehingga lebih sempurna ketika beribadah kepada Allah.

“Kami imbau kepada jamaah, setiap usai shalat Dzuhur untuk meramaikan mushalla kita. Ini sangat bermanfaat sebab jika tak memiliki ilmu tentu tidak efektif ibadah kita,” ujarnya di sela-sela memberi sambutan pembukaan Kajian Rutin Ramadhan, Senin (29/05/2017).

Selanjutnya Sulaiman juga mengucapkan terimakasih kepada panitia dan kepada IKAT Aceh yang telah mengemas acara ini sehingga terlaksana dengan baik. Acara ini diadakan setiap hari kerja. Kajian ini juga tidak hanya ceramah satu arah melainkan dilengkapi dengan sesi tanya jawab.

“Nanti pematerinya rata-rata alumni Timur Tengah dan beberapa penceramah dari UIN Ar-Raniry. Untuk Penceramah pertama diisi mantan kepala Baitul Mal Aceh Ustadz Dr Armiadi Musa MA,” tambahnya.

Sementara itu Ustadz Dr Armiadi Musa MA dalam taushiahnya menyampaikan Ramadhan adalah bulan taubat, karena semua kita memiliki dosa. Setiap insan harus menyadari bahwa selama ini Allah sedang tutupi semua aib ummat. Andai aib itu berbau tentu manusia tidak berani kemana-mana karena akan tercium dosanya.

“Dan umumnya semua punya bau karena semua kita punya dosa, maka momen Ramadhan ini kita manfaatkan kesempatan tersebut untuk membersihkan dosa-dosa kita,” jelasnya.

Ia menceritakan suatu ketika Rasulullah SAW pernah mengatakan “aamiin” setiap menaiki anak tangga, lalu sahabat bertanya kepada Rasul sebut aamiin. Pertama karena ada bisikan malaikat “Celakalah orang yang melewati bulan Ramadhan sedangkan dosanya tidak terampuni,”.

“Kita semua calon mayat, kita harus selalu baca saidul istigfar agar diampunkan dosa-dosa kita. Ini penting diamalkan karena penyesalan selalu ketika Ramadahan berlalu. Padahal bulan ini melindungi kita. Semoga kita tidak termasuk orang yang menyesal itu,” tandasnya.