Baitul Mal Bahas Wakaf Produktif dan Fundraising Zakat

Banda Aceh – Baitul Mal Aceh (BMA) menyelenggarakan dua kegiatan sekaligus yaitu Pelatihan Fundraising Zakat dan Pengelolaan Wakaf Produktif bagi Amil Baitul Mal Kabupaten/kota (BMK) Se-Aceh, Selasa (08/08/2017).

 

Kegiatan ini dilaksanakan mengingat di kabupaten/kota se-Aceh masih banyaknya harta wakaf yang belum dikelola dengan baik, sehingga rentan terbengkalai dan tidak difungsikan.

 

Dua kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari yang sama yaitu mulai 08 hingga 10 Agustus 2017 yang dibuka Dewan Pertimbangan Syariah (DPS) Baitul Mal Aceh, Prof Dr Al Yasa’ Abubakar MA di hotel Kuala Radja Banda Aceh.

 

Dalam sambutannya ia mengatakan harta wakaf itu baik tanah ataupun jenis wakaf lainnya lebih besar peranannya untuk perberdayaan ummat dibanding zakat dan infaq. Sebab, zakat dan infaq bisa saja habis digunakan, sedangkan wakaf tidak akan pernah habis.

 

“Namun yang menjadi persoalan hari ini baik di Aceh maunpun di dunia adalah pengelolaannya yang tidak produktif dan ketertiban administrasi wakaf yang masih kurang dan terkendala, sehingga rawan digugat,” kata Prof Alyasa.

 

Selain itu katanya, nadzir juga perlu dilatih cara pengelolaan wakaf agar mampu memproduktifkan harta wakaf yang ada di desa-desa atau dimanapun. Sehingga harta yang dimiliki umat saat ini terselematkan dan memberi dampak yang lebih besar dibanding pembiayaran tanpa terurus.

 

Aceh diberi kesempatan mengurusnya wakaf melalui peraturan atau qanun sama seperti kita diberi kewenangan dalam mengelola zakat,” tandas mantan Kadis Syariat Islam pertama tersebut.

 

Sementara itu kepala sekretariat Baitul Mal Aceh, T Sulaiman SE mengatakan untuk acara fundraising diselenggarakan mengingat selama ini masih banyak zakat mengendap di kantong-kantong muzakki, seperti sektor perdagangang, perusahaan, pertanian, tambak dan jenis-jenis lainnya.

 

“Dengan demikian pada 2018 akan lebih meningkatkan lagi target pengumpulan Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) di Baitul Mal se-Aceh,” ujarnya.

 

Kedua acara ini diikuti oleh 81 peserta yang terdiri atas 46 untuk pelatihan fundraising dan 35 utusan untuk workshop pengelolaan wakaf produktif. Untuk narasumber dihadirkan dari Nasional dan lokal.

 

Dari nasional Baitul Mal Aceh mengundang Dirut A-Azhar Peduli Umat Al-Azhar, Muhammad Rofiq Thoyyib Lubis untuk mengisi materi seputar model pengelolaan wakaf produktig dan managemennya dan dari Dompet Dhuafa yaitu Bambang Suherman untuk materi Strategi Fundraising.

 

Sedangkan untuk materi lokal diisi ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Aceh, Tgk H Faisal Aly, Akademisi, Dr Kamaruzzamn Bustaman Ahmad PHd, dan Deddy Sunandar dari PT Bank Mandiri Syariah Banda Aceh.[]