Meski Hujan Guyur Blang Padang, Ribuan Jamaah Tetap Bertahan Dalam Zikir

Banda Aceh – Hujan lebat mengguyur Banda Aceh Kamis malam (21/9/2017) yang bertepatan dengan tahun baru Islam 1 Muharram 1439 H. Namun ribuan warga yang memadati lapangan Blang Padang tetap bertahan untuk mengikuti pengajian dan zikir gemilang yang digelar Pemerintah Kota Banda Aceh.

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang digelar Pemko Banda Aceh dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1439 H.

Dimulai dengan shalat Isya berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan shalawat badar, cuaca di Blang Padang memang sudah mendung dan menunjukkan tanda-tanda akan turun hujan. Acar tetap berlanjut dan ribuan jamaah masih antusias mengikuti acara ini.

Saat Tu Bulqaini menyampaikan ceramah hujan turun deras. Namun mayoritas jamaah tetap bertahan di lapangan meski ada juga yang beranjak menuju bangunan tribun upacara yang letaknya berhadapan dengan panggung utama zikir.

Hujan terus membasahi Blang Padang hingga Tu Bulqaini menyelesaikan ceramhanya. Saat zikir mulai dipimpin Tgk Syukri Daud Pango, hujan masih mengguyur lokasi zikir meski sudah sedikit mereda. Pantauan di lapangan, jamaah yang sempat berteduh di tribun yang sering digunakan untuk upacara di Blang Padang kembali menuju ke depan panggung zikir dan bergabung kembali dengan jamaah lainnya hingga selesainya zikir.

Zikir ini juga dihadiri oleh Wakil Walikota Drs H Zainal Arifin, Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah, Sekdakota Ir Bahagia DiplSE, para asisten, para Kepala SKPK, para camat dan para PNS beserta keluarga.

Walikota: Cita-Cita Kita Wujudkan Banda Aceh Sebagai Kota Zikir

Walikota Banda Aceh, H Aminullah Usman SE Ak MM saat menyampaikan sambutannya mengatakan pemerintahannya memiliki cita-cita menjadikan Banda Aceh sebagi pusat zikir.
“Cita-cita kita ingin menjadikan Banda Aceh sebagai pusat zikir,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Aminullah mengapresiasi warga kota yang tidak beranjak dan bertahan dalam zikir meski hujan membasahi tubuh mereka.

Amin kembali menyampaikan bahwa akan segera membangun sebuah bangunan representatif untuk digunakan sebagai pusat zikir nantinya.
“Ini tekad kita, dan kita akan menempuh langkah apapun untuk membangun pusat zikir tersebut,” tambah Aminullah.

Selama ini, zikir selalu bergema setiap minggunya sejak Majelis Pengajian dan Zikir Gemilang dideklarasikan oleh Walikota beberapa waktu lalu. Sebelum ada lokasi tetap, zikir sementara digelar di pendopo setiap malam Sabtu. Jamaahnya dari kalangan warga kota, para santri dayah dan para PNS bersama keluarga. Kata Walikota nanti zikir akan terus digelar rutin di lokasi yang akan dibangun yang mampu menampung hingga puluhan ribu jamaah.

“Kita ingin pengajian dan zikir ini rutin dilakukan, dan akan menarik minat jamaah dari luar menghadiri zikir di Banda Aceh ini. Bukan hanya jamaah dari Kabupaten/Kota atau Provinsi lain di Indonesia, tapi juga jamaah dari Negara luar,” harap Walikota.