Banda Aceh Harus Bersih dari Maksiat

Soft Launching

Banda Aceh – Memasuki tahun baru 2018, Pemerintah Kota Banda Aceh mulai mengintensifkan pemberantasan segala bentuk kemaksiatan yang masih terjadi di Banda Aceh. Selain itu, penertiban terhadap ‎gelandangan dan pengemis serta anak jalanan juga semakin gencar dilakukan.

Hal tersebut ditegaskan oleh Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman dalam sambutannya pada acara tausiah dan zikir bersama di pendopo wali kota, Jumat (12/1/2018) malam. “Tahun ini sudah kita mulai program Amin-Zainal, salah satunya dalam hal penegakan syariat islam.”

“Saya sudah instruksikan Kasatpol PP/WH untuk membersihkan maksiat di Banda Aceh. Di samping itu, kami juga telah membuka call center Banda Aceh Gemilang Anti Maksiat di nomor 081219314001 yang dapat digunakan warga untuk melaporkan segala bentuk kemaksiatan yang terjadi di lingkungannya,” katanya.

Menindaklanjuti instruksinya, kata Aminullah, petugas Satpol PP/WH sudah mengintensifkan patroli dan penertiban. Beberapa malam yang lalu, sambungnya, ada 33 orang yang terdiri dari pengemis, anak jalanan, dan waria yang diamankan petugas.

“Tanpa saya langsung yang ikut turun ke lapangan, komitmen ini wajib dijalankan oleh Satpol PP/WH. Jangan beri ruang sedikitpun bagi wanita malam, LGBT, Gepeng, dan anak jalanan untuk dapat berkeliaran. Banda Aceh harus bersih dari maksiat,” tegasnya.

Meskipun begitu, tambah wali kota, kemaksiatan tak mungkin dibersihkan sekaligus namun dilakukan secara bertahap. Pihaknya juga akan senantiasa menggandeng para ulama. “Jika ada kealpaan mohon kami ditegur. Mohon dukungan penuh juga dari mayarakat agar visi ‘Banda Aceh yang Gemilang dalam Bingkai Syariah’ dapat kita wujudkan bersama,” ungkapnya.

Terkait dengan keberadaan Gepeng, wali kota mengungkapkan mayoritas dari mereka berasal dari luar kota. “Yang warga kita sudah dibantu baik berupa dana maupun pelatihan agar nanti mereka bisa mandiri. Sedangkan yang berasal dari luar dan sudah diamankan petugas akan kita bina untuk selanjutnya dikembalikan ke daerah asalnya.”

Ia pun mengajak masyarakat agar tidak memberikan sumbangan kepada pengemis terutama bagi mereka yang kerap beraktivitas di persimpangan jalan. “Selain dapat mengganggu arus lalu-lintas, juga berbahaya bagi keselamatan mereka sendiri. Jika ingin bersedekah, lebih baik diantarkan langsung ke rumah mereka masing-masing,” pesan Aminullah.