Rabu (31/7/2019), Baitul Mal Kota Banda Aceh mulai menyalurkan zakat fakir uzur tahap kedua bagi 584 penerima. Zakat tersebut diantarkan langsung oleh petugas Baitul Mal ke rumah masing-masing penerima.
Plt Kepala Baitul Mal Banda Aceh Arie Maula Kafka mengatakan, total zakat fakir uzur tahap dua yang mulai disalurkan pihaknya senilai Rp 700.800.000,-. “Setiap fakir uzur yang memenuhi syarat, menerima Rp 400 ribu per bulan yang kita berikan per tiga bulan sekali. Jadi yang diterima Rp 1,2 juta,” katanya di sela-sela penyaluran zakat di Kecamatan Ulee Kareng.
“Alhamdulillah, tahap pertama berjumlah Rp 718.800.000,- udah rampung kita salurkan bagi 599 penerima pada April lalu. Dan insyaallah penyaluran tahap kedua ini dapat kita rampungkan sampai ke tangan penerima yang berhak, dalam beberapa hari ke depan,” kata Arie.
Ia menambahkan, penetapan ke-584 fakir uzur penerima zakat tahap kedua tersebut sudah melalui proses seleksi dan verifikasi terlebih dahulu. “Ada sejumlah syarat di antaranya berusia 60 tahun ke atas, namun ini bukan syarat mutlak karena bisa saja di bawah 60 tapi menderita sakit misalnya.”
Syarat lainnya, tambah Arie lagi, yang bersangkutan masih memiliki tanggungan atau keluarga yang masih harus dinafkahi. “Kemudian, keluarga atau pihak yang merawat fakir uzur tersebut juga tergolong miskin,” kata pria humoris yang juga menjabat sebagai Kabag Keistimewaan dan Kesra Setdako Banda Aceh ini.
Pada kesempatan itu, Arie juga mengungkapkan komitmen Baitul Mal untuk memperbesar nilai dan cakupan penyaluran zakat bagi warga yang membutuhkan. “Sesuai instruksi Pak Wali, Baitul Mal harus terus ‘memperlebar sayapnya’ dalam upaya menekan angka pengangguran dan kemiskinan.”
“Bukan hanya penyaluran zakat yang bersifat konsumtif, tapi juga zakat produktif bagi angkatan kerja. Dan tentu itu semua dapat kita wujudkan jika jumlah Muzakki terus bertambah dari hari ke hari,” katanya seraya mengimbau masyarakat baik perorangan maupun perusahaan atau lembaga untuk berbondong-bondong menyalurkan zakatnya via Baitul Mal Banda Aceh.