Banda Aceh Bebas Pengaruh Radikal

Polresta Banda Aceh sejak sebulan terakhir melaksanakan operasi dan identifikasi terhadap isu radikal dan deradikal. Namun, dalam kegiatan mereka lakukan guna mendukung program kerja 100 hari Kapolri itu, tidak ditemukan adanya pengaruh kelompok dimaksud di wilayah hukum Polresta Banda Aceh.

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Zulkifli SstMk melalui Kasat Intel, Kompol Apriadi menyebutkan sasaran operasi itu dibagi dua, yakni radikal dan deradikal. Untuk radikal, personel melakukan penyidikan terhadap ormas Islam, pesantren, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan sebagainya. “Dari hasil identifikasi selama berhari-hari belum ada indikasi adanya pengaruh kelompok radikal seperti ISIS dan lainnya,” kata Apriadi.

Sementara itu, untuk penyelidikan atau operasi deradikal, personel polresta identifikasi dan monitor terhadap mantan teroris dan kelompok bersenjata yang sudah kembali ke masyarakat. Hasilnya juga tidak ditemukan pengaruh orang-orang tersebut kepada masyarakat lainnya. “Secara umum dari hasil tersebut, kita tidak menemukan adanya pengaruh kelompok-kelompok radikal. Alhamdulillah Banda Aceh aman dari pengaruh itu,” ujar Apriadi.

Ia menambahkan, identifikasi itu dilakukan dengan cara mendekati dan bermusyawarah dengan target-target operasi mereka. Operasi radikal dan deradikal tersebut dilakukan di seluruh Indonesia, yang merupakan salah satu program dari 100 hari kerja Kapolri.

Program itu akan berakhir pada 28 Juli mendatang dan semuanya akan memberi laporan.(serambiindonesia)