Pemerintah kota Banda Aceh secara rutin melakukan evaluasi terhadap kinerja pejabat khususnya instansi-instansi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Evaluasi para pejabat itu dilakukan guna mengetahui kesesuaian dalam hal penempatan para pejabat eselon.
Hal demikian dikatakan Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal pada penutupan Pendidikan dan pelatihan pimpinan III jajaran pemko Banda Aceh, Rabu (29/07).
Illiza berharap agar skill dan kepemimpinan dari para pejabat yang telah mengikuti diklat mampu diterapkan di instansi masing-masing sehingga ada perubahan-perubahan besar di tempat kerja.
Ia meminta para pejabat eselon, khususnya eselon II dan III agar mampu bekerjasama dengan bawahannya dengan memberikan keteladan, terutama dalam hal kedisilpinan.
“Harapan kita ada perubahan besar dilingkungan kerja, dan menjadi uswatun hasanah bagi bawahannya, terutama kedisiplinan, bagaimana mampu bekerjakeras dan bekerjasama, kalau itu semau sudah baik maka akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,”ujarnya.
Menurut Walikota Banda Aceh para pejabat yang telah mengikuti diklat juga akan terus dievaluasi, sehingga tidak tertutup kemungkinan untuk dipromosikan.
“Salah satu indikator untuk melihat para pejabat atau pegawai ini disiplin atau tidak adalah pada bagaimana dia mampu menjaga shalat secara berjamaah tepat waktu,”lanjutnya.
Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) kota Banda Aceh Emila Sovayana mengatakan, diklat tersebut dilakasankaan selama empat bulan, dari 30 peserta semua dinyatakan lulus kecuali satu orang yang mengundurkan diri karena alasan kesehatan.
Emila mengakui pihaknya juga melakukan tes kompetensi terhadap pejabat pemko Banda Aceh sehingga penempatannya sesuai dengan keahlian yang dimiliki.