Hentikan Jual Beli 10 Menit Jelang Azan

Pasar tradisional Seutui akan dilengkapi dengan kamera pengintai atau CCTV, hal itu dilakukan guna mencegah terjadinya transaksi-transaksi yang menyimpang serta memastikan bahwa seluruh barang yang diperjualbelikan di Pasar tersebut aman untuk dikonsumsi.

Hal demikian disampaikan Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal saat meresmikan Pasar Seutui Banda Aceh, Kamis (04/02). Pada kesempatan itu walikota juga menyerahkan bantuan bagi IKM dan UKM serta koperasi di Banda Aceh.

Walikota mengatakan selain CCTV pasar ini juga akan dilengkapi dengan sound system untuk mengingatkan waktu shalat. Walikota mengajak seluruh pedagang dan masyarakat agar menghentikan aktifitas jual beli pada waktu-waktu shalat. Illiza meminta agar semua aktifitas di pasar tersebut harus berbasis syariah.

”Kalau sudah 10 menit menjelang waktu shalat, hentikan perdagangan, begitu juga pembeli, agar tidak berbelanja saat waktu-waktu shalat, ini penting agar kota kita semakin diberkahi oleh Allah swt, ”ujar walikota mengingatkan.

Di pasar yang dibangun dengan dana APBN-P tahun 2015 itu juga dilarang merokok serta tersedia ruang menyusui dan yang terpenting juga fasilitas bagi penyandang disabilitas. Walikota berharap agar pasar Seutui ini nantinya bisa menjadi contoh bagi pasar-pasar lainnya di kota Banda Aceh bahkan diseluruh Aceh.

”Pasar ini harus menjadi contoh, baik dari segi kenyamanannya maupun dari segi kebersihannya. Karena kita dengan menggunakan cctv akan terus memonitor pasar ini agar terbebas dari bahan-bahan berbahaya, dan juga barang-barang yang tidak halal,”lanjutnya.

Selain itu illiza mengatakan Pemko Banda Aceh sudah memutuskan untuk menggratiskan biaya sewa untuk tahun pertama penggunaan pasar tersebut, hal itu diharapkan dapat membantu aktifitas para pedagang, begitu juga dengan segala bentuk perizinan diharapkannya tidak ada yang terhambat.

Sedangkan pedagang yang berjualan dipasar tersebut tetap diutama pedagang yang lama, kecuali beberapa kios tambahan yang akan diseleksi oleh Dinas terkait.

Sementara itu Kepala Disperindag Kota Banda Aceh Rijal Junaidi mengatakan selain peresmian pasar Seutui pada waktu bersamaan juga diresmikan pasar Peuniti yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp. 7 Milyar.

Rijal menyebutkan pada kesempatan itu juga diserahkan bantuan kepada para pedagang antara lain berupa timbangan sebanyak 750 unit, gerobak sebanyak 30 unit serta modal usaha kepada 420 orang penerima. ”Kita ketahui bahwa kota banda Aceh telah ditetapkan sebagai kota tertib ukur, maka hari ini kita serahkan bantuan timbangan,”lanjutnya.

Ditempat yang sama salah seorang pedagang pasar Seutui Algi menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah kota Banda Aceh, namun para pedagang meminta  dukungan dan bantu kepada Pemko Banda Aceh agar dipemudah akses bantuan permodalan. Algi juga mengajak seluruh pedagang agar mewujudkan keinganan Pemko Banda Aceh menjadikan pasar tersebut sebagai pasar percontohan.