
Ketua Komisi D DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar meminta Pemko Banda Aceh untuk melakukan upaya preventif dalam rangka membendung pergerakan komunitas Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender ( LGBT) di Banda Aceh.
Hal itu disampaikan Farid terkait adanya indikasi pergerakan kelompok di Banda Aceh.
“Eksistensi jaringan LGBT ini mengancam keberadaan generasi muda di Aceh karena “virus” LGBT ini bukan saja memiliki konsekuensi datangnya azab dari Allah Swt, namun juga merupakan penyakit dan penyimpangan perilaku yang berbahaya bagi keberlangsungan generasi Aceh, “ kata Farid Nyak Umar , Sabtu (12/02).
Farid menghimbau kepada Walikota Banda Aceh agar segera meminta seluruh lapisan masyarakat dan instansi pemerintah Kota Banda Aceh untuk bahu membahu membendung pergerakan virus LGBT ini. “Semua komponen masyarakat harus merapatkan barisan dalam menghadapi virus LGBT.,”ujarnya.
Ia juga mengajak lembaga pendidikan seperti sekolah, kampus, dan pesantren/dayah untuk mengambil peran dalam memberikan pencerdasan kepada ummat tentang bahaya dan dampak dari LGBT. Begitu juga para ulama dan kalangan Ormas Islam agar dapat membimbing dan membentengi ummat agar tidak terjebak pada perilaku yang menyimpang dan menyalahi ajaran Islam.
“Kepada aparatur gampong diminta untuk dapat memperkuat pengawasan terhadap generasi muda, terutama terhadap rumah-rumah kost dan orang-orang yang tidak dikenal yang datang ke gampongnya, dengan melakukan pageu gampong dari perbuatan melanggar syariat,”lanjutnya lagi.
Namun demikian, menurut politisi PKS Banda aceh itu, korban dari LGBT tetap harus diperlakukan secara bijak karena mereka adalah korba. “Untuk yang menjadi korban seperti ini Pemerintah juga harus memiliki strategi dalam upaya penyembuhan,”pungkasnya.