
Peringatan puncak Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2016 di Kota Banda Aceh dipusatkan di Hutan Kota BNI di Gampong Tibang, Syiah Kuala, Minggu (21/02). Setidaknya sekitar 600 pemuda dari 54 komunitas mendeklarasikan tekad Indonesia Bebas Sampah pada 2020 mendatang.
Acara yang mengangkat tema “Melalui aksi ‘Clean Up’ di HPSN 2016, Kita Wujudkan Banda Aceh Bebas Sampah 2020” itu dihadiri langsung oleh Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal beserta sejumlah pejabat Pemko Banda Aceh. Illiza turut membubuhkan tanda tangannya pada piagam deklarasi bersama perwakilan komunitas.
Ada tiga poin isi deklarasi yang dibuat dalam rangka mewujudkan Indonesia bebas sampah 2020 tersebut, yakni mereka akan ikut serta mengurangi, memilah dan meletakkan sampah pada tempatnya, mengelola sampah secara bertanggungjawab, serta aktif dalam pengelolaan sampah bersama-sama pemerintah.
Walikota menyampaikan apresiasi kepada seluruh komunitas yang telah ikut ambil bagian dalam gerakan hari bebas sampah dan deklarasi Indonesia Bebas Sampah 2020. “Ini merupakan sebuah kebanggaan bagi Banda Aceh. Mudah-mudahan gerakan kita hari ini menjadi yang terbesar di Indonesia,” kata Illiza.
Illiza juga mengharapkan agar deklarasi ini disosialisasikan kepada seluruh masyarakat termasuk kepada pelajar. “Kita butuh kesadaran dari seluruh warga untuk mengurangi sampah dari sumbernya dan membuang sampah pada tempatnya. Banda Aceh keren tanpa sampah, insya Allah Banda Aceh bebas sampah pada 2020 nanti.”
Ia menambahkan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan tempat khusus bagi komunitas yang ada di Banda Aceh, yakni di eks Garuda Theater dan Taman Sari. “Bulan depan akan kita launching. Untuk komunitas hijau mungkin akan kita pusatkan di Taman Sari karena areanya lebih luas. Harapannya, dengan adanya community center ini, peran komunitas dapat lebih optimal dalam menjaga kota bersama-sama pemerintah,”pungkas Illiza.