Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh kembali melakukan inovasi dengan melaunching tiga aplikasi terbaru, Senin, (19/06) di Aula Madani Center.
Ketiga aplikasi ini adalah SIPeLOR (Sistem Informasi Pencatatan Pelaporan Pelanggaran) yang merupakan karya Sadli Etika, S. Sos selaku Kabid Pembinaan dan Pengawasan Keselamatan Dishub kota Banda Aceh, selanjutnya aplikasi SALAM (Steril Area dan Layar informasi Multimoda) karya Ashadi Mulyadi, ST, MT Kabid Sarana dan Prasarana Dishub Banda Aceh, sementara itu untuk aplikasi Pusat Integritas Data dan Informasi (PINDAI) merupakan karya Lola Vivita, ST, MT Kasudbag Program dan Pelaporan.
Ketiga aplikasi ini telah dilaunching dan disosialisasikan dengan disaksikan sekretaris Dinas Perhubungan Drs Yusri MM yang mewakili Kadishub Drs Muzakir Tulot.
SIPeLOR merupakan aplikasi yang mencatat dan menyediakan laporan mengenai data pelanggaran lalu lintas pada Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh. Sehingga dengan adanya aplikasi tersebut dapat memudahkan penyampaian Informasi laporan data pelanggaran yang Akurat dan Akuntabel
“Aplikasi ini dimanfaatkan oleh petugas dilapangan dalam melakukan razia kendaraan bermotor wajib uji dilokasi terminal/pelabuhan, Pool/ gudang truk barang dan penertiban gembok roda kendaraan roda empat yang melanggar rambu larangan parkir bersama Personil dari Satlantas Polri,” Jelas Sadli.
Menurut Sadli, informasi data pelanggaran yang telah masuk kedalam database dapat segera dilakukan pencarian oleh petugas dengan cara mencari jenis nopol (Nomor Polisi) Kendaraan, nama/alamat tempat tinggal si pelanggar lalu lintas yang telah terinstal di HP petugas dan nantinya menjadi pertimbangan tersendiri bagi petugas yang akan menindak.
“Dengan adanya aplikasi SIPeLOR diharapkan inovasi dari pola kerja lama petugas Dishub, input data yang berbasis offline ke berbasis online., dan untuk mengakses SIPeLOR tersebut dapat mengakses link http://sipelor.bandaacehkota.info,” pungkas Sadli.
Sementara inovasi yang diterapkan di Pelabuhan Ulee Lheue adalah SALAM (Steril Area dan Layar informasi Multimoda) untuk mensiasati keterbatasan kapasitas gedung terminal. Steril Area adalah sebuah area terbatas yang hanya dapat dimasuki oleh penumpang yang memiliki tiket dan petugas pelabuhan.
“Kondisi saat ini, Keterbatasan kapasitas gedung terminal dan banyak terbukanya pintu akses dan kurangnya informasi jadwal angkutaan dan banyak pedagang asongan, penumpang tanpa tiket, calo tiket, tukang becak, supir taxi dan kuli angkut barang, berebut penumpang di dermaga,” ujar Ashadi.
Ashadi berharap melalui SALAM ini bisa terwujudnya keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran angkutan penyeberangan melalui SALAM, masyarakat dapat terlayani dengan baik dan mendapat layanan informasi transportasi multimoda.
“Sementara itu bagi warga yang ingin mengetahui jadwal keberangkatan kapal, anda bisa bisa mengakses http://jadwalkapal.bandaaceh.info,” jelas Ashadi.
Sementara itu, untuk aplikasi yang didesain oleh Lola adalah Pusat Integritas Data dan Informasi (PINDAI). Aplikasi ini merupakan aplikasi internal Dinas Perhubungan yang meliputi berbagai aplikasi lainnya yang ada di Dinas Perhubungan, seperti aplikasi Sipelor, aplikasi e parkir dan aplikasi internal lainnya.
Melalui aplikasi ini warga bisa mengakses berbagai kebutuhan data yang ada di Dinas Perhubungan. Menurut Lola, data yang sudah diinput merupakan data yang akurat serta aplikasi ini juga dapat mengakomodir laporan tahunan Dinas Perhubungan.
Lola berkeyakinan bahwa suatu saat aplikasi ini dapat diterapkan di dinas lainnya. Hal ini didasari dari pertemuan Lola dengan Walikota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin djamal beberapa waktu lalu. Bahkan aplikasi yang telah dirancangnya mendapat sambutan baik dari walikota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal.