Banda Aceh – Walikota Banda Aceh, H Aminullah Usman SE Ak MM, kamis (18/1/2018) menerima kunjungan tamu dari Kerajaan Brunei Darussalam di Balaikota. Rombongan yang merupakan para Pejabat Persatuan Sejarah Melayu Brunei Darussalam (Persebar) beranggotakan 15 orang pakar sejarah dan budaya, saat bertandang ke Balikota dipimpin Ketuanya, Prof Dr Haji Hasbol Hj Mail.
Pertemuan Haji Hasbol dan rombongan dengan Walikota yang ditemani sejumlah pejabat jajaran Pemko berlangsung sekitar dua jam. Pertemuan ini membahas berbagai bidang, mulai dari sejarah Aceh dan Brunei, budaya hingga program penegakan syariat Islam.
Kata Hasbol, Banda Aceh memiliki sejumlah kesamaan dengan Bandar Seri Begawan. Selama empat hari berada di Banda Aceh, Hasbol dan rombongan tidak merasa sebagai warga asing dan serasa berada dirumah sendiri.
Dalam kesempatan ini, Walikota menyampaikan sejumlah program pembangunan Pemko beberapa tahun kedepan dibawah kepemimpinnya bersama Zainal Arifin. Kata Aminullah, Banda Aceh sedang mengembangkan wisata Islami dan bercita-cita ingin menjadikan Banda Aceh sebagai destinasi wisata halal dunia.
Kata Walikota, kebesaran sejarah Islam, budaya, heritage, kuliner hingga budaya menjadi modal Banda Aceh sebagai kota wisata yang akan dikembangkannya.
Tujuannya, dengan wisata akan menyerap banyak tenaga kerja yang kemudian mampu mengatasi persoalan kemiskinan dan pengangguran pasca konflik dan musibah tsunami.
Lanjut Aminullah, wisata Banda Aceh memiliki prospek yang sangat bagus, dimana setiap tahunnya tingkat kunjungan wisata, baik wisatawan lokal maupun manca Negara semakin meningkat.
Karenanya, melalui Hasbol, Aminullah menyampaikan pesan kepada Sultan Brunei Darussalam, Sultan Hasanah Bolkiah agar dapat memberikan bantuan untuk Banda Aceh.
“Kami ingin membangun sebuah bangunan yang rencananya akan kita sematkan nama Nurul Arafah yang nantinya akan digunakan sebagai islamic center dan pusat zikir. Bangunan ini diperkirakan akan mampu menampung 30 ribu jamaah zikir yang kami harapkan datang dari berbagai negara islam dunia. Kami sudah punya lahannya, mungkin Sultan Hasanah Bolkiah dapat membantu kami agar segera dapat melaksanakan pembangunannya,” ujar Aminullah.
Kata Aminullah, islamic center dan pusat zikir ini lokasinya akan mulai ditimbun tahun ini. Bangunan ini diperkirakan akan membutuhkan dana sekitar Rp.200 Milyar.
Banda Aceh yang akan menjadi kota zikir di Indonesia diyakini akan mampu menarik wisatan dari seluruh dunia.
“Dengan islamic center dan pusat zikir ini kita akan perkuat syiar Islam, dari Banda Aceh untuk Dunia,” tambah Aminullah.
Selain itu, Aminullah juga menitipkan pesan agar para investor Brunei Darussalam tidak segan ataupun takut untuk dapat berinvestasi di Banda Aceh, karena berprospek cerah seperti bisnis perhotelan dan pusat perbelanjaan