Banda Aceh – MTQ ke 35 tingkat Kota Banda Aceh telah berakhir. Penutupan dilakukan secara resmi oleh Wali Kota Banda Aceh, H Aminullah Usman SE Ak MM bersama Wakil Wali Kota, Drs Zainal Arifin dan Ketua DPRK, Arif Fadillah dengan membunyikan sirine di panggung utama halaman Masjid Baitul Musyahadah (Masjid Kupiah Meukutop), Geuceu Kayee Jato, Banda Aceh, Minggu (23/9/2018) malam.
Turut mendampingi Wali Kota saat menutup MTQ, Sekdakota, Ir Bahagia Dipl SE dan Kadis Syariat Islam, Alizar SAg MHum.
Pada MTQ kali ini, Kafilah Kecamatan Lueng Bata mengukir sejarah setelah berhasil meraih juara umum.
Piala bergilir untuk Lueng Bata diserahkan langsung Wali Kota kepada Camat Lueng Bata, Mustafa S Sos.
Kafilah dari Lueng Bata mampu mengumpulkan total 82 poin. Pengumuman yang disampaikan koordinator dewan hakim, H Saifuddin SE, Lueng Bata mengumpulkan 65 poin dari 13 peserta yang berhasil meraih juara I, 12 poin dari empat peserta juara II dan lima poin dari lima peserta yang berhasil meraih juara III di berbagai cabang yang diperlombakan pada MTQ ini.
Juara II diraih Kecamatan Syiah Kuala dengan raihan total poin 72. Sementara juara III ditempati tuan rumah Kecamatan Banda Raya dengan raihan 49 poin. Juara umum tahun lalu, Kuta Alam harus puas berada diposisi IV dengan perolehan poin 41.
Wali Kota dalam sambutannya menyampaikan ada beberapa hal yang ingin di dapatkan dari pelaksanaan MTQ. Katanya, Al Quran harus benar benar menjadi pedoman hidup ditengah derasnya arus globalisasi sekarang ini.
“Menjadi tugas kita semua, para orang tua, guru dan masrayakat di gampong gampong untuk mendorong anak anak kita belajar Al Quran, memahami dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari hari sehingga kedepan lahir generasi gemilang yang selalu berpedoman pada Al Quran,” kata Aminullah.
Lanjut Wali Kota, pelaksanaan MTQ menjadi momentum kebangkitan generasi qurani yg gemilang di Kota Banda Aceh.
“Kepada panitia dan para dewan hakim Saya sampaikan apresiasi dan terimakasih. Dewan hakim telah memberikan penilaian objektif. Dari objektifitas ini kemudian lahir qari dan qariah terbaik yang akan mengharumkan nama Banda Aceh di ajang yang lebih besar, seperti MTQ tingkat provinsi maupun nasional,” harap Aminullah.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota kembali meminta MTQ juga digelar di tingkat gampong setiap tahunnya dengan harapan dapat terus memotivasi generasi muda dalam belajar dan memahami Al Quran.
“Kita harus gelar MTQ tingkat Gampong setiap tahunnya, MTQ tingkat Kota dua tahun sekali. Hal ini kita lakukan dalam rangka membumikan Al Quran hingga ke pelosok gampong,” ungkap Aminullah.