Kabar duka datang dari Kota Palu, Sulawesi Tengah. Tak lama setelah gempa berkuatan 7,7 SR, kawasan Pantai Talise di Palu diterjang tsunami setinggi kurang lebih 1,5 meter. Belum ada laporan pasti terkait dampak bencana tersebut.
Sontak, kabar tersebut menyita perhatian masyarakat dunia, tak terkecuali masyarakat Aceh khsususnya warga Kota Banda Aceh yang pernah mengalami langsung bencana maha dahsyat gempa bumi dan tsunami 2004.
Pada acara tausiah dan zikir rutin di pendopo wali kota, Jumat (28/9/2018) malam, Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin turut mengajak ratusan jemaah yang hadir untuk berdoa bagi masyarakat Palu dan sekitarnya.
“Mari sambil berzikir membesarkan asma Allah, kita niatkan pahalanya bagi saudara-saudara kita di yang ada di Palu. Kita doakan bersama agar mereka tetap dalam kesabaran dan diberi kemudahan untuk keluar dari kondisi yang sulit,” ajak pria yang akrab disapa Cek Zainal ini.
Ia pun mengajak para jemaah merenung atas bencana besar yang terus terjadi sejak 2004 di Aceh, lalu berlanjut di Padang, NTB, dan Jumat (29/9) sore tadi di Palu. “Mungkin ini pertanda dunia ini semakin tua. Siapkan kita menuju Allah dengan khusnul khatimah. Mari kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah SWT agar insyaallah nantinya kita menghadap-Nya dengan khusnul khatimah,” ajaknya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan tausiah yang disampaikan oleh Tgk Fauzi Saleh dengan tema “Bahaya Fitnah dan Dengki”. Sementara zikir dan doa bersama dipimpin oleh Tgk Asy’ari Ibrahim Pimpinan Majelis Zikir Mujiburrahman.