Walikota Serahkan Perlengkapan Peusijuk Untuk Gampong Surien

Walikota Banda Aceh Illiza Sa`aduddin Djamal SE menyerahkan secara simbolik perlengkapan adat dan Peusijuk kepada perangkat Gampong Surien Kecamatan Meuraxa, Senin (15/8/2016) di Balai Mesjid Babun Najah Gampong Setempat. Kegiatan ini merupakan program Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Banda Aceh yang membagikan perlengkapan adat dan peusijuk ke setiap gampong yang ada di Kota Madya ini.

Dalam sambutannya Illiza  mengapreasiasi MAA Kota Banda Aceh yang telah melaksanakan kegiatan ini. Ia berharap masyarakat masyarakat kota Banda Aceh semakin mencintai budaya dan adat-istiadat yang sudah mulai banyak dilupakan.

“Sekarang ini banyak terjadi pergeseran budaya dan perilaku di masyarakat kita akibat pengaruh buruk perkembangan teknologi. Apalagi canggihnya HP yang membuat kita menjadi lalai hingga banyak mengabaikan perintah-perintah agama dan adat istiadat. Makanya kelalaian itu jangan sampai menghilangkan amalan kita,” ujar Illiza.

Melalui acara ini, lanjut Illiza, akan mengingatkan kembali kepada masyarakat tentang budaya Aceh yang sangat kental dengan nilai-nilai islami. Namun ia mengingatkan masyarakat agar bisa memilih dan memilah  budaya untuk dipraktrekkan yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Illiza juga mengingatkan jangan sampai masyarakat meyakini peusijuk itu bisa menyelamatkan kehidupan, tapi melalui praktek peusijuk kita berdoa kepada Allah dan meyakini semua kepada-Nya.

“Kalau ingin melihat kota modern, masih banyak di tempat-tempat lain. Tapi dengan adat dan istiadat itu akan menjadi identitas kita yang menarik perhatian orang luar untuk berkunjung ke sini,” ujarnya.

Adat Harus Seragam

Keuchik Gampong Surien, Tarnuman M Thaib berterima kasih kepada MAA kota Banda Aceh yang telah melaksanaka program ini. Ia juga mengharapkan agar program penguatan adat gampong untuk terus ditingkatkan.

Tarnuman menyarankan kepada MAA untuk mengadakat rapat dengan tokoh-tokoh adat dan masyarakat untuk merumuskan keseragaman dalam beradat istiadat. Hal ini tidak lepas dari kekhawatiran Tarnuman terhadap ketidakseragaman praktek adat di Kota Banda Aceh. Ia mencontohkan perbedaan itu dalam adat pernikahan.

“Jika sudah ada keseragaman adat secara menyeluruh, maka juga akan menarik wisatawan untuk berkunjung ke kota ini, karena Banda Aceh merupakan cerminan daripada Aceh,” ungkap Tarnuman.

Menjawab usulan Keuchik Surien tersebut, Sekretaris MAA kota Banda Aceh, Rahmat Saiful Bahri, mengatakan bahwa keseragaman praktek adat telah disusun dan ditulis oleh MAA dalam buku pedoman adat yang dalam waktu dekat akan dibagikan ke setiap gampong melalui kantor camat di kecamatan masing-masing.

Rahmat Saiful Bahri juga menegaskan bahwa Peusijuk bukanlah perkara wajib dalam syariat Islam, tapi ini merupakan adat yang bukan perkara wajib dalam agama. Jadi Rahmat mengingatkan agar tidak memaksa orang yang tidak mau dilakukan peusijuk.

“Peusijuk boleh dilakukan boleh tidak, karena ini adalah adat. Boleh diadakan selama tidak bertentangan dengan syariat. Jika ada orang yang tidak mau di-peusijuk maka jangan dipaksakan