Peringati HAN 2016, Illiza: Bimbinglah Anak Sesuai Tuntunan Al-Qur’an

Banda Aceh – Walikota banda Aceh Illiza Sa`aduddin Djamal membuka acara peringatan Hari Anak Nasional Indonesia di Taman Sari, Sabtu (1/10/2016). Acara ini mengusung tema “Akhiri Kekerasan Anak” juga dihadiri wakil walikota Banda Aceh Zainal Arifin dan anggota DPRK Banda Aceh dari fraksi Partai Keadilan Sejatera (PKS) Farid Nyak Umar.

Dalam sambutannya Illiza mengatakan bahwa anak merupakan harapan dan harga diri setiap orang tua di masa depan. Anak adalah amanah dari Allah untuk dijaga dan dibimbing dengan baik sesuai tuntunan Alquran dan Sunnah tanpa kekerasan.

“Anak yang berumur dari 0 sampai 7 tahun itu sel otaknya kosong, yang mengisinya adalah orangtuanya. Baik atau buruk anak tersebut sangat tergantung kepada orangtuanya,” ujar Illiza.

Fakta menunjukkan, lanjutnya, bahwa anak-anak yang menerima perlakuan buruk  dan kekerasan di masa kecil akan tumbuh menjadi anak yang lemah dan sakit dari fisik maupun jiwa. Tidak sedikit yang cerdas tapi menjadi pemberontak dan agresif yang memberikan dampak buruk bagi lingkungannya.

“Ini karena akibat pengalaman buruk yang mereka terima yang mereka terima. Tidak hanya tindakan kriminal, mereka juga akan miliki penyimpangan perilaku yang bahkan sampai dibenci Allah. Oleh sebab itu ini merupakan tugas orang tua bagaimana mendidik anak dengan baik tanpa kekerasan, karena anak tidak bisa melupakan pengalaman kekerasan yang pernah diterimanya ibarat paku yang tertancap di dinding walau sudah dicabut tapi tetap meninggalkan bekas,” imbuhnya.

Semakin kita sosialisasikan lanjut Illiza, masyarakat semakin mengerti akan hak-hak anak dan semakin peduli. Ia mengajak semua lapisan masyarakat membangun komitmen untuk mewujudkan Banda Aceh sebagai kota layak anak. Kemudian momentum ini diharapakan harus menjadi ajang evaluasi terhadap pemenuhan hak-hak anak.

“Dari hasil survey yang dilakuka, kekerasan terhadap anak cenderung dilakukan orang-orang terdekat dalam keluarga. Pecegahan harus dilakukan dari sejak dini hingga setiap orang tua faham terhadap kekerasan anak. Oleh karena itu mari bulatkan tekad untuk menyusun strategi perlindungan, pencegahan, dan penanggulangan yang dapat menjamin keberlangsungan hidup mereka tanpa kawatir ancaman terhadap kekerasan dimana pun dan kapan pun,” katanya.

Sementara itu ketua panitia  Ir Badrunnisa MSi yang juga Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan & Keluarga Berencana (KPPKB) mengatakan acara ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi kepada anak memberikan ruang mereka berkreatifitas, juga untuk menumbuhkan kasadaran semua pihak terutama orang tua dan masyarakat untuk mengambil peran dalam pemenuhan hak anak.

“Selaku orang dewasa, kita harus memperhatikan aspek tumbuh kembang anak, terpenuhi haknya, dan terlindungi. Dari banyak laporan yang kami terima kondisi anak saat ini sangat memprihatinkan, kekerasan anak terus meningkat, ini akan berdampak buruk pada tumbuh kembang anak,” kata Badrunnisa.

Ia menambahkan saat ini pihaknya sedang mengembangkan aplikasi `e-Kolak` (Kota Layak Anak) yang berguna untuk mengukur pencapaian indicator pemenuhan hak dan perlindungan anak di segala bidang kehidupan.

Dalam acara ini ratusan anak yang terdiri beberapa kelompok dari seluruh kota Banda Aceh untuk menampilkan segala bakat dan kemampuan. Selain itu mereka juga diajak untuk bermain dan bersenang-senang melalui berbagai permainan edukatif.