Jajaran Pemerintah Kota Banda Aceh menggelar acara silaturahmi dengan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Terpilih di Aula Lantai IV Balai Kota Banda Aceh, Rabu (3/5/2017). Seluruh jajaran pemerintahan kota hadir pada acara ini, termasuk sejumlah anggota DPRK Banda Aceh.
Acara yang juga menjadi ajang konsolidasi tahapan transisi kepemimpinan di Kota Banda Aceh pasca penetapan hasil Pilkada 2017 ini juga dihadiri langsung oleh Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal dan Wali Kota Banda Aceh Terpilih Aminullah Usman.
Sesaat setelah membuka pertemuan, Illiza memperkenalkan para Kepala SKPK, Kabag, dan Camat se-Banda Aceh kepada wali kota terpilih. Selanjutnya Illiza memaparkan presentasi bertajuk “Dari Kemadanian Menuju Kegemilangan”.
Isinya seputar struktur organisasi daerah, skema perencanaan keuangan, kebijakan soal perimbangan keuangan, reformasi birokrasi, penerapan syariat islam, partisipasi perempuan, proyek-proyek yang sedang berjalan hingga sejumlah rencana pembangunan Banda Aceh masa depan.
“Kami berharap apa-apa yang sudah baik dan menjadi best practice Banda Aceh selama ini dapat dilanjutkan dan ditingkatkan lagi oleh Pak Amin. Termasuk pada sektor pariwisata yang dapat memberimultiplier effect kepada masyarakat,” kata Illiza
Ia pun menyatakan siap mendukung kepemimpinan Aminullah Usman dan Zainal Arifin sepeninggal dirinya nanti. “Saya berharap kota ini dapat terus terjaga dengan baik, agamanya tegak sehingga terus berkembang dan maju. Semoga Pak Amin dapat mengawali dengan baik dan mengakhiri dengan kebaikan pula,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Aminullah Usman juga mengharapkan masukan dan dukungan dari Illiza selama ia menjalankan pemerintahan kota ke depan. “Agar apa saja program yang sudah berjalan dan harus kami pertahankan dapat terlaksana dengan baik,” katanya.
“Kami yakin setelah melihat program yang dicanangkan, kemadanian Kota Banda Aceh akan gemilang di masa mendatang. Meskipun begitu, masih ada hal-hal yang perlu difokuskan ke depan dalam rangka peningkatan pembangunan kota dan kesejahteraan rakyat.”
Sektor pariwisata, menurut Aminullah, masih akan menjadi andalan Banda Aceh ke depan sebagai ibukota provinsi. “Banyak potensi wisata yang bisa ‘jual’ ke luar negeri, ditambah lagi dengan tampilan baru Masjid Raya, BMEC, dan program untuk mewujudkan pusat zikir dunia di kawasan Ulee Lheue. Kami menyadari sektor pariwisata yang bisa membangkitkan ekonomi rakyat lebih cepat,” katanya.