
Penceramah : Ustadzah Regina
Perempuan yang baik untuk laki2 yang baik, begitu sebaliknya. Kenapa?
Karena baik atau buruknya masyarakat tergantung dari wanitanya.
Sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah
Karena wanita shalihah adalah perhiasan berharga, maka dari itu Islam sangat menjaga kehormatan dari perempuan. Seperti aturan menutup aurat.
Segala aturan yang dibuat untuk menjaga perempuan dan kebaikan bagi perempuan itu sendiri.
2 pilihan dalam perempuan
-sebaik-baik perhiasan
– sebesar-besarnya fitnah
Sayangnya banyak sekali perempuan yang mencela bahwa Islam membatasi atau mengekang perempuan
Bukti Islam tidak membatasi gender
Al ahzab: 35
Sesungguhnya laki2 dan perempuan mukmin yang tetap ketaatan, sabar, khusyuk, menjaga imannya, maka akan mendapatkan pahala yang besar (artinya tidak ada pembatasan gender untuk memasuki surganya Allah)
Ciri2 wanita shalihah :
-Menjaga auratnya (sesuai ketentuan surah Al Azhab 26. Kecuali muka dan telapak tangan adalah aurat, termasuk kaki)
Ada dua pakaian perempuan yaitu pakaian dalam rumah (mihnah seperti daster, piyama, dll) , pakaian di luar rumah.
-menjaga shalatnya serta mengajak anggota keluarganya untuk mendirikan shalat
Hadist : jika seorang perempuan menjaga shalatnya, puasanya, kehormatan dan taat pada suami, silahkan masuk pintu surga mana saja yang disukai. (H.R. Ahmad)
Kesalahan para perempuan terkait shalat :
Menunda shalat, menunda saat bersuci.
Taat pada suami jangan sampai keluar dari syariat Islam. Jika mengajak maksiat, jangan diikuti.
– menahan pandangannya dari lawan jenis
Sesuai ketentuan surah An nur ; 31.
Karena jendela dari perselingkuhan adalah tidak menjaga pandangan pada lawan jenis.
– menjaga diri dan harta saat suami tidak ada di rumah
Misalnya, tidak memasukkan laki2 lain ke dalam rumah saat suaminya tidak ada.
– suka menghadiri majelis ilmu
Kenapa?
-Majelis ilmu adalah taman surga.
– modal untuk mendidik anak dengan baik
-mencapai keshalihan yang sempurna
Melahirkan anak perempuan sama dengan melahirkan suatu peradaban, sedangkan yang melahirkan anak laki-laki hanya melahirkan satu anak laki-laki saja. (imam As Syafi’i)