Berbagai upaya dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak senang dengan pelaksanaan syariat Islam di provinsi Aceh khususnya di kota Banda Aceh, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan merusak generasi muda.
Hal demikian diungkapkan Ustazah Raniah Dewi pada Dakwah daiyah yang berlangsung di Masjid Al-Wustha Lingke, kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh, Rabu (24/06/2015).
Ustazah Raniah Dewi dalam materinya “Tanggung jawab ibu terhadap pendidikan anak” mengingatkan para peserta yang hadir yang umumnya kaum ibu agar menjadi perisai pelaksanaan syariat Islam, khususnya di kota Banda Aceh. Ibu-ibu diminta untuk mengawasi pergaulan anak-anak mereka.
“Harus diingat bahwa para pecundang tidak pernah tidur untuk menghancurkan tiang-tiang negara ini, yaitu generasi-generasi muda kita, anak-anak perempuan kita,”ujarnya.
Ustazah Raniah mengingatkan sasaran dari upaya-upaya pendangkalan akidah/aliran sesat ditujukan kepada anak-anak muda yang jauh dari kontrol orang tua, ia mencontohkan aliran sesat Gafatar yang para pengikutnya telah di vonis penjara, mereka menyasar generasi muda yang berasal sekolah-sekolah unggul.
“Dimana ibuknya?ini adalah salah satu bentuk kelalaian orang tua khususnya ibuk-ibuk. Mereka semua anak-anak kita, anak-anak Aceh,”lanjutnya lagi.
Lebih lanjut Ustazah Raniah menjelaskan ada tiga model atau dikenal dengan sebutan 3 F, yang dilakukan pihak luar untuk merusak generasi Aceh. 3 F itu masing-masing Food (Makanan), Fun (Hiburan), dan Fashion (Pakaian).
Dakwah daiyah yang berlangsung pukul 09.00-11.00 wib itu diakhiri dengan tanya jawab.