Ramadhan Momentum Mewujudkan Masyarakat Madani

Banda Aceh – Bulan suci Ramadhan merupakan momentum untuk mewujudkan masyarakat madani yang juga sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan Banda Aceh sebagai Model Kota Madani

Hal tersebut diungkapkan oleh Ustaz Fadil Lc dalam tausiahnya pada acara Safari Ramadhan Pemko Banda Aceh di Masjid Tgk Dianjong, Gampong Peulanggahan, Kecamatan Kutaraja, Rabu (24/6/2015) malam.

“Untuk mewujudkannya, satu hal yang paling penting adalah ‘meramadhankan’ bulan-bulan lain selain Ramadhan. Kita semua harus mampu menjaga ritme dan intensitas ibadah kita di luar Ramadhan,” kata Ustaz Fadil.

Menurutnya, pasca Ramadhan, umat Islam akan terbagi ke dalam tiga golongan. “Pertama mereka yang taat beribadah sebelum, saat dan pasca Ramadhan. Inilah hamba-hamba Allah yang senantiasa berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan.”

Golongan kedua, sambung Ustaz Fadil, mereka yang lalai beribadah sebelum Ramadhan, lalu saat Ramadhan menjadi taat, namun usai Ramadhan mereka kembali menjadi orang-orang yang lalai

“Dan mereka yang termasuk ke dalam golongan ketiga, ini la haula wala quwata ilabillah. Sebelum Ramadhan ketaatan mereka biasa-biasa saja, saat Ramadhan pun begitu, dan pasca Ramadhan pun biasa-biasa saja. Tidak ada pengaruh ibadah dalam bulan suci Ramadhan kepada mereka.”

Ustaz Fadil kemudian menyebutkan sejumlah sunnah nabi yang idealnya tetap harus dijaga wallaupun Ramadhan telah berlalu.

“Salah satunya Shalat Subuh berjamaah di Masjid. Andai saja kita tahu apa sebenarnya faedah yang terkandung dalam Shalat Subuh berjamaah, niscaya dengan merangkak sekali pun kita akan menuju ke rumah Allah.”

Amalan selanjutnya adalah selalu menjaga wudhu. “Kelihatan memang sepele, namun wudhu bisa mengantisipasi kita dari pergaulan bebas, belum lagi dari sisi kesehatan,” kata Ustaz Fadil.

Dan yang tak kalah penting adalah bersahabat dengan Al-Quran. “Barang siapa yang selama di dunia dekat dengan Al-Quran, nanti di akhirat Al-Quran juga akan menjadi sahabat dan syafaat bagi dirinya. Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak membaca Al-Quran, Al-Quran itu bukan hak veto santri-santri pesantren, tapi pedoman hidup bagi kita semua.”

Ibadah lainnya seperti puasa Senin-Kamis dan Shalat Dhuha juga sangat dianjurkan. Khusus soal Shalat Dhuha, Ustaz Fadil menyebut ibadah ini ibarat ‘shalat anti korupsi’ karena waktunya pas saat tingginya intensitas kerja manusia.
Serahkan Bantuan Rp 10 Juta untuk Masjid Tgk Dianjong

Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Banda Aceh Drs H Zainal Arifin atau yang akrab disapa Keuchik Zainal, menyerahan dana Rp 10 juta untuk bantuan pembangunan masjid kebanggaan warga Kutaraja tersebut.

Penyerahan bantuan dilakukan ba’da Shalat Isya, sebelum Ustaz Fadil tampil ke atas mimbar untuk menyampaikan ceramah agama. Bantuan dari Pemko Banda Aceh ini diterima langsung oleh imam/pengurus masjid setempat.

Masjid Tgk Dianjong merupakan masjid kedua dari 10 masjid yang masuk dalam agenda kunjungan Tim Safari Ramadhan Pemko Banda Aceh tahun ini.