BANDA ACEH – Walikota Banda Aceh Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE baru saja tiba kembali di Banda Aceh. Illiza baru pulang dari Barcelona, Spanyol memenuhi undangan PBB untuk menjadi salah-satu pembicara pada forum yang membahas persoalan Perkotaan dan Kebencanaan.
Dijumpai saat menghadiri dakwah daiyah Ramadhan, Senin (29/6/2015) di Meunasah Gampong Lamseupeung, Illiza menceritakan kisah dirinya menjalani puasa yang lebih lama di Negara Eropa tersebut.
“Iya, disana kita harus puasa hingga 20 jam sehari, beda dengan kita disini yang waktunya cuma 13 jam. Tapi Alhamdulillah, Allah memberikan kekuatan sehingga dan kita sanggup melakukannya,” ungkap Illiza.
Bukan hanya waktunya yang lebih lama, soal makanan halalpun, Illiza mengaku sangat susah mencarinya dinegeri Matador tersebut.
“Dengan warganya yang mayoritas nonmuslim, sangat sedikit restoran yang menyanyikan makanan halal disana. Kami selalu mencari restoran Turki untuk buka puasa,” ujarnya.
Katanya lagi, mencari makanan di super market juga mesti hati-hati agar tidak saah pilih makanan yang produknya mengandung semacam lemak babi dan sejenisnya yang diharamkan dalam Islam.
Selain soal makanan, berpuasa di Barcelona juga memiliki tantangan lain, seperti menjaga pandangan karena paham kebebasan dianut oleh warga kota yang menjadi basis Klub Barcelona FC ini.
“Bukan hanya orang makan dimana-mana saat siang hari, aurat juga terlihat dimana-mana. Namun tentunya puasa disana lebih menantang karena banyak tantangannya,” tambah Illiza.
Selama disana, Illiza mengaku sering membuka puasa dengan sebotol air mineral saja tanpa ada takjil dan makanan lainnya seperti menu buka puasa orang Aceh lazimnya.