DSI Banda Aceh Latih 40 Kader Dakwah

Kader Dakwah

Banda Aceh – Dinas Syariat Islam (DSI) Kota Banda Aceh melatih 40 pemuda dari Gampong Beurawe dan Lambaro Skep untuk menjadi kader dakwah yang profesional dan mandiri. Sebelumnya, kedua gampong tersebut telah ditetapkan sebagai pilot project Gampong Syariah .‎

Pelatihan Kader Dakwah Kota Banda Aceh yang digelar di Jeumpa Hotel, Lampineung, 15-17 April 2016 ini dibuka oleh Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal, Jumat (15/4/2016). Ikut hadir mendampingi Illiza antara lain Kepala DSI Mairul Hazami dan Kabag Humas Setdako Banda Aceh Wirzaini Usman.

Dalam sambutannya, Illiza menyebutkan para peserta yang mengikuti pelatihan ini merupakan orang-orang pilihan yang peduli terhadap perjuangan di jalan Allah. “Soal amar makruf nahi munkar, mengajak orang untuk melakukan kebaikan mungkin kita akan disenangi oleh orang lain, tapi saat mencegah suatu kemungkaran maka kita akan dibenci oleh para pelaku maksiat.”

Tantangan dalam penegakan syariat pasti selalu ada, termasuk soal pembentukan Gampong Syariah. “Baru-baru ini Keuchik Beurawe digugat secara hukum oleh pengusaha Bilyard. Kepada pemiliknya sudah kita sarankan mengganti jenis usaha yang diridhai oleh Allah SWT, dan kepada Keuchik Beurawe tentu akan kita berikan bantuan hukum,” kata Illiza seraya meminta aparatur gampong untuk bertindak tegas jika melihat indikasi pelanggaran syariat di wilayahnya.

Keberadaan kader dakwah di tingkat gampong, menurut Illiza sangalah penting di samping kader dakwah di sekolah-sekolah dan Brigade Masjid. “Jika Brigade Masjid bertugas memastikan radius 100 meter dari area Masjid bebas dari maksiat, maka kader dakwah cakupan nya lebih luas hingga ke gampong-gampong.”

“Dengan adanya semua Satgas tersebut, kita harapkan dapat menghidupkan dakwah di gampong-gampong. Kadangkala kita ragu dengan kebesaran Allah SWT dan lebih percaya manusia. Jangan pernah takut berdakwah di jalan Allah. Banyak strategi dakwah yang bisa kita gunakan, salah satunya dengan kesabaran seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW,” ujar Illiza.

Tantangan lain bagi para kader dakwah adalah tetap istiqamah dalam mengajak orang berbuat kebaikan dan mencegah kemungkaran. “Mendapat hidayah itu mudah, tapi menjalankannya yang susah. Dan yang paling penting, kita harus mampu memimpin diri sendiri dulu terutama dari hawa nafsu, baru kemudian kita bisa mengajak orang lain ke jalan kebaikan,” pungkas Illiza.

Sebelumnya di tempat yang sama, Kepala DSI Banda Aceh Mairul Hazami menyebutkan materi yang diberikan kepada para peserta selama tiga hari tiga malam antara lain Motivation Buliding, Problematika Islam Kontemporer, Fiqh Dakwah, Social Mapping, dan Praktek Dahwah. “Adapun para trainer-nya Ustaz T Lembong Misbah, Ustaz Amrul Amin, Ustazah Khamizah, dan Ustaz Bukhari.”

Ia menyebutkan, hasil yang ingin dicapai dari kegiatan ini yakni lahirnya kader dakwah yang ikhlas berbuat untuk agama, dan mampu memetakan persoalan-persoalan dakwah di kalangan generasi muda. “Kita juga mengharapkan lahirnya kader yang mampu dan siap untuk menjadi Dai maupun Khatib, minimal Khatib pengganti,” kata Mairul.