Rajin Baca Al-Quran Ciri Masyarakat Madani

Trainer Motivasi Qurani asal Bandung Ustaz Iskandar Mirza mengisi Dakwah Umum Jumatan Pemko Banda Aceh yang digelar di halaman depan Masjid Syeikh Abdurrauf, Gampong Blang Oi, Jumat (29/4/2016).

Dalam ceramahnya, Ustaz Iskandar mengungkapkan, sejatinya Al-Quran dapat mencerdaskan generasi muda. “Jangan baca buku sebelum membaca Al-Quran. Baca Quran dulu baru baca buku,” katanya di hadapan ratusan siswa yang hadir pada acara tersebut.

Ia kemudian berbagi pengalaman seorang siswa yang awalnya sangat susah memahami mata pelajaran di sekolah. “Menurut orangtuanya, sang anak hanya mampu meraih rangking 36 dari 37 siswa di sekolahnya. Lalu saya menganjurkan agar anaknya rutin membaca Quran sebelum membaca buku pelajaran. Hasilnya, kini ia mampu meraih rangking 1.”

“Ketenangan itu berbanding lurus dengan kecerdasan. Ketenangan hanya dapat diperoleh melalui Al-Quran, dan semakin dekat anak-anak kita dengan Allah, maka Insya Allah mereka pun akan semakin tenang dan cerdas,” kata Ustaz Iskandar.

Ustaz Iskandar juga mengimbau agar para remaja mengurangi penggunaan gadget dan menggantinya denga Al-Quran. “Sekarang kita juga bisa membuka Al-Quran di gadget. Manfaatkan teknologi untuk hal-hal yang bermanfaat, yang gak perlu di-delete saja. Sesuatu yang biasa kemudian dibiasakan maka hasilnya akan menjadi luar biasa.”

Kota Madani sebagaimana visi Pemko Banda Aceh, sebutnya, hanya dapat diwujudkan dengan generasi qurani. “Ciri besar masyarakat madani yakni masyarakatnya rajin membaca Al-Quran. Gak nongkrong berjam-jam di Warkop, tapi di rumah baca Quran. Mari mulai sekarang kita biasakan mengaji sebelum atau ba’da Shalat Subuh dan di antara waktu Magrib dan Isya.”

“Bagaimana caranya jatuh cinta kepada Al-Quran, bawalah ia selalu besertamu. Mari terangi rumah kita dengan Al-Quran, karena rumah tanpa kalam Ilahi ibarat kuburan. Penghuninya adalah mayat hidup alias zombie,” katanya lagi.

Hal lainnya, ia mengingatkan suatu hal yang lebih berbahaya daripada Narkoba dan meracuni generasi muda Islam. “Yang lebih bahaya dari Narkoba saat ini adalah Narkolema atau Narkoba Lewat Mata alias pornografi. Pornografi lebih merusak otak anak-anak kita dibandingkan Narkoba. Salah satu ciri pecandu Narkolema yakni mudah mengalami stress jika sedang mengalami masalah,” pungkasnya.

Selain menjadi agenda rutin Dinas Syariat Islam (DSI) Banda Aceh, dakwah terbuka kali ini juga digelar dalam rangka memeriahkan Pekan Pemuda Remaja Cinta Masjid (Pertama) BKPRMI. Pagi tadi, acara dibuka oleh Sekda Kota Banda Aceh Bahagia, dan ikut dihadiri oleh sejumlah pejabat di lingkungan Pemko Banda Aceh serta masyarakat umum.