Menteri Desa Ungkap Alasan Dipilihnya Masjid Ule Lhue sebagai Lokasi Penutupan Nusantara Mengaji

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar mengungkapkan alasan memilih Masjid Baiturrahim Ulee Lheue sebagai lokasi acara penutupan program Nusantara Mengaji.

Saat memberikan sambutannya, Minggu (8/5/2016) di Ulee Lheue, Marwan mengatakan Masjid Baiturrahim sengaja dipilih sebagai lokasi penutupan program Nusantara mengaji.

“Ketika Tsunami melanda, masjid ini tetap kokoh berdiri. Itu artinya kita harus yakini ada kekuatan dari Allah di masjid ini. Saya yakin masjid ini selalu di dengungkan Al-quran, selalu ada jamaahnya, didirikan oleh orang-orang hebat yang dekat dengan Allah, orang-orang ikhlas yang berjihad di jalan Allah, Saya yakin itu,” ujar Marwan Jafar.

Alasan lain, lanjut Marwan, program ini mendapat respon luar biasa dari masyarakat Banda Aceh dan Aceh secara umum. “ini menunjukkan berkahnya Al-Quran benar-benar dirasakan dan merasuki kehidupan sehari-hari warga Banda Aceh,” tambah Marwan Jafar.

Dalam kesempatan tersebut, Marwan Jafar juga menyampaikan rasa terimakasih dan apresiasi kepda Pemko Banda Aceh dan Pemprov Aceh yang telah mendukung terlaksananya kegiatan bertaraf Nasional tersebut. “Apresiasi Saya kepada Ibu Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh yang telah mendukung terlaksananya acara ini,” ujar Marwan Jafar.

Kegiatan ini diharapkan mampu menjawab problematika Bangsa Indonesia ketika masyarakatnya mampu menerapkan kandungan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, Wakil Walikota Banda Aceh, Zainal Arifin menyambut baik dipilihnya Banda Aceh sebagi pusat kegiatan penutupan khatam Al-Quran secara serentak ini.

“Meski dimulainya bukan di Banda Aceh, tapi khatamnya disini,” kata Zainal Arifin.

Zainal Arifin berharap setelah khatam, tidak bearti Al-Quran disimpan di lemari, tapi harus dibca dan dipahami minimal beberapa ayat dalam sehari.

Lanjutnya, kegiatan Nusantra Mengaji sangat sejalan dengan visi Banda Aceh menuju model kota Madani