Buka Lomba Zikir Aceh, Illiza Minta Pemuda Lestarikan Seni Budaya dan Adat Istiadat

MHQ

Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal membuka Perlombaan Zikir Aceh yang digelar di Meunasah Gampong Lam Ara, Banda Raya, Rabu (26/10/2016) malam. Perlombaan yang diikuti oleh sembilan gampong/grup perwakilan dari sembilan kecamatan se-Kota Banda Aceh ini akan berlangsung hingga Jumat (28/10).

Dalam sambutannya, Illiza mengapresiasi antusiasme warga ‎yang hadir menyaksikan acara tersebut. “Ajang seperti ini harus lebih sering diadakan dan ditiru oleh gampong-gampong yang lain. Malam ini menjadi bukti kecintaan kita kepada agama, Allah, dan Rasul-Nya, dengan berbondong-bondongnya masyarakat yang hadir pada malam ini.”

“Kemadanian yang sudah terbentuk ini perlu kita jaga bersama demi tegaknya kembali kejayaan Islam seperti yang pernah kita raih pada masa silam di bumi Aceh, khususnya di Kota Banda Aceh” sambung Illiza.

Menurutnya, perlombaan zikir juga salah satu pola dakwah, sekaligus melestarikan seni dan budaya serta adat istiadat. “Zikir yang dipadukan dengan selawat dan dilantunkan dengan indah ini merupakan sesuatu yang sangat sakral, karena kita mengharapkan syafaat dari Rasul dan ridha dari Allah,” kata Illiza pada acara yang digagas oleh Majelis Adat Aceh (MAA) Banda Aceh tersebut.

Ke depan, ia berharap jangan hanya irama zikirnya saja yang diperlombakan, tetapi syair zikir juga perlu diperbarui sesuai dengan perkembangan zaman. “MAA bisa menggelar lomba cipta syair zikir Aceh, sehingga generasi muda kita akan lebih tertarik dan terdorong untuk ikut melestarikan seni budaya Aceh warisan endatu,” ungkapnya.

“Dengan begitu kreativitas pemuda juga akan ikut terdongkrak dan pada akhirnya akan melahirkan kader-kader pelantun zikir Aceh di kota yang kita cintai ini. Zikir begitu penting di dalam kehidupan karena dapat menentramkan hati dan mendekatkan diri dengan Allah. Dengan irama yang indah, insya Allah yang mendengarnya juga akan mendapat hidayah,” pungkasnya.

Senda dengan wali kota, Ketua MAA Banda Aceh Sanusi Husen mengharapkan para peserta yang mengikuti ajang ini tidak hanya bertujuan mendapatkan hadiah dan piala semata. “Tujuan kita untuk meningkatkan syiar Islam, dan menghidupkan kearifan lokal agar kita tidak lupa dengan seni budaya dan adat istiadat demi menggapai kejayaan Aceh seperti pada masa lalu.”

Sanusi juga mengapresiasi masyarakat Gampong Lam Ara yang begitu bersemangat dalam menghidupkan seni budaya Aceh yang islami. “Respon masyarakatnya begitu luar biasa untuk menyukseskan acara ini. Ukhuwah islamiyah juga begitu terasa di gampong ini,” pujinya.

Ia menambahkan, sembilan grup yang berlomba pada ajang bertema “Melalui Perlombaan Zikir Aceh, Kita Percepat Terwujudnya Banda Aceh Sebagai Model Kota Madani” ini akan memperbutkan Piala Bergilir Wali Kota Banda Aceh, piala tetap, dan dana pembinaan. “Juara I berhak atas piala bergilir, piala tetap dan dana pembinaan sebesar Rp 6,1 juta. Juara II akan kita berikan piala tetap plus hadiah Rp 5,1 juta, dan Juara III juga berhak atas piala tetap dan dana pembinaan Rp 4,1 juta,” sebutnya.