Fustaka Banda Aceh Bersama Dinas Dayah Gelar Pelatihan Guru TPA

Forum Ukhuwah Silaturrahmi Ustadz/Ustadzah Taman Pendidikan Alquran (TPA) se Kecamatan Kuta Alam (Fustaka) Kota Banda Aceh bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Dayah Kota Banda Aceh menyelenggarakan pelatihan bagi tenaga pengajar TPA se kecamatan Kuta Alam Banda Aceh.

Kegiatan berlangsung di Aula LPTQ Aceh Minggu (28/10) pagi dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Daya Kota Banda Aceh Tarmizi Daud, dan turut dihadiri Anggota DPRK Banda Aceh Arida Sahputra, yang juga pembina Fustaka Banda Aceh.

Ketua Dewan Pengarah Fustaka Edy Iswandy dalam laporannya menyebutkan, kegiatan itu berlangsung satu hari penuh dan diikuti oleh 100 guru TPA di kecamatan Kuta Alam.

Ia menyebutkan pelatihan itu diisi oleh pemateri antara lain Dr. Muhammad Maryudi dengan tema Pemantapan motivasi ustadz-ustadzah, dan profil guru ideal, kemudian bedah iqra’ bersama Ustadz Samsul Bahri dan materi Bermain Cerita Menyanyi (BCM) bersama Ustadz Husni Suardi.

Sementara itu Anggota DPRK Banda Aceh Arida Sahputra dalam arahannya juga menyampaikan pentingnya peningkatan kapasitas guru-guru TPA di kota Banda Aceh sehingga mampu menerapkannya dalam system belajar mengajar di TPA masing-masing.

“Kami mengajak kedepan guru-guru TPA di Kecamatan Kuta Alam yang sudah sangat berjasa mendidik Alquran kepada generasi kota Banda Aceh agar lebih giat lagi, dan terus meingkatkan kapasitas diri untuk melahirkan generasi qurani, dan kami Insyaallah selalu siap untuk memperjuangkan kepentingan dari ustadz-ustadzah di Banda Aceh,” ujar Sekretaris Fraksi PKS DPRK itu.

Pada kesempatan itu Arida juga mengharapkan kepada Pemerintah Kota Banda Aceh agar kedepan lebih banyak menyelenggarakan kegiatan-kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di kota Banda Aceh, sehingga siap menghadapi perkembangan informasi dan teknologi yang berkembang sangat pesat.

“Kita minta agar kedepan ini pembangunan manusianya terus diperhatikan, sehingga tidak hanya membangun fisik semata, akan tetapi lupa mempersiapkan manusianya, dan ini akan sangat tidak baik bagi kota Banda Aceh yang ingin mewujudkan Banda Aceh gemilang dalam bingkai syariat, ”lanjut Anggota Komisi B DPRK Banda Aceh ini.

Sementara itu Kadis Penddikan Dayah Tarmizi Daud dalam arahannya sekaligus bertindak sebagai keynote speaker pada pelatihan itu juga meminta agar pada guru TPA di kota Banda Aceh agar mengamalkan ilmunya terlebih dahulu sebelum mengajarkan kepada anak. Karena kata Tarmizi, guru adalah contoh bagi anak didik.

“Saya mengajak bagaimana kita membentuk karakter anak didik kita, dan untuk membentuk karakter anak tidak hanya intelektual saja yang perlu diperhatikan, akan tetapi juga membangun karakter akhlak mereka,” ujarnya.

Selain itu lanjut Tarmizi, Untuk membangun karakter anak juga harus dimulai dari seorang guru yang mendidikan dengan penuh keikhlasan terlebih dahulu. “Guru TPA yang dia bangun adalah hati bukan otak semata. Maka membangun karakter itu penting. Maka kita lihat mereka yang terlibat aliran sesat adalah anak-anak yang cerdas, namun hanya cerdas otak tidak cerdas hati,” ujar Tarmizi.