Teks Naskah Khutbah Jum’at 4 September 2020
SIKAP DISIPLIN MENGGUNAKAN MASKER DALAM MENCEGAH COVID
Hadirin sidang jamaah Jumat yang dimuliakan Allah!
Musibah adalah ujian dari Allah SWT bagi umat manusia. Ujian tersebut dapat dilihat dari berbagai sisi dan jenisnya dan pada umumnya lebih disebabkan karena ulah kita sendiri dan ada pula yang merupakan ujian dari Allah. Allah berfirman dalam Surat Ar- Rum ayat 41:
Artinya: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan ulah tangan manusia, supaya Allah membuat mereka merasakan sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka sendiri, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Apapun jenis musibah itu, tidak ada satu makhluk pun di dunia ini yang dapat lari dari qadha dan qadarNya. Jika Allah sudah menghendaki maka pasti hal itu akan terjadi. Manusia ditakdirkan untuk hidup dan juga mati, manusia ditakdirkan untuk sehat dan juga sakit. Nabi-nabi yang sangat disayangi Allah SWT sekalipun dahulu diuji dengan berbagai ujian berat, apalagi kita hanya manusia biasa.
Tidak ada di antara kita yang dapat menghindar dari ketentuan Allah ketika penyakit itu datang dan hadir di tengah – tengah kita.
Allah berfirman dalam Surat At Taubah Ayat 51:
Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal”.
Virus Covid tidak hanya membuat orang takut, tapi juga telah berdampak pada aspek sosial dan ekonomi secara global, tak terkecuali di Aceh. Menurut data pada akhir Agustus 2020, terdapat
1398 orang dinyatakan positif terjangkit Covid dan 41 orang dinyatakan meninggal dunia. Berdasarkan fakta tersebut, patut kita camkan bahwa tingkat penyebaran virus ini sekarang sangatlah tinggi. Fakta ini bukanlah hal yang dapat kita biarkan begitu saja tanpa ada ikhtiar untuk mengatasinya. Lantas, apa yang dapat kita lakukan untuk menghentikan laju penyebaran wabah Covid ini?
Hadirin sidang jamaah Jumat yang dimuliakan Allah!
Secara ringkas, ada dua hal yang ingin khatib sampaikan dalam khutbah kali ini.
Pertama, kita harus memperkuat ikhtiar, terutama dalam mengikuti protokol kesehatan yang telah diatur oleh Pemerintah. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik tentang perlunya ikhtiar, Rasulullah pernah ditanya oleh seorang lelaki apakah dia
perlu mengikat untanya sebelum bertawakkal, Rasulullah menjawab, ikatlah dia kemudian baru bertawakkal.
Satu usaha nyata yang dapat kita lakukan secara mudah adalah memakai masker dengan sempurna yang menutupi hidung, mulut dan dagu, terutama ketika kita berada di tempat umum atau sedang berada dalam jarak yang berdekatan dengan orang lain. Memakai masker telah terbukti sebagai salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus covid dengan mempersempit jalan masuk virus (ta’un) ini ke dalam tubuh manusia. Untuk itu, Ingat Covid Ingat Masker.
Hadirin sidang jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah!
Untuk mewujudkan hal itu tentu diperlukan tingkat kedisiplinan yang tinggi dari setiap orang untuk tidak saling mendhalimi. Hal ini sejalan dengan apa yang dirumuskan dalam sebuah kaidah fikih “راﺮﺿ ﻻ و رﺮﺿ ﻻ” (la dharara wa la dhiraara) yang berarti tidak boleh melakukan sesuatu yang berbahaya dan menimbulkan bahaya bagi orang lain.
Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah Ayat 195:
Artinya, “…Dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
Dalam sebuah hadits dari Abi Hurairah yang diriwayatkan oleh
Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda:
Artinya, “Janganlah yang sakit dicampur baurkan dengan yang sehat.”
Anjuran atau perintah agama seperti yang terdapat dalam Al Qur’an, Hadits dan kaidah fiqhiyyah, yang telah khatib sebutkan tadi adalah memiliki nilai-nilai hikmah, yang bertujuan untuk menjaga kemaslahatan manusia. Dalam agama kita hal-hal tersebut dikenal dengan istilah “Maqashid Syar’iyah” yaitu rangkuman alasan terhadap pemberlakuan hukum-hukum syara’ bagi kaum muslimin atau manusia pada umumnya.
Di antara perintah tersebut adalah mempertahankan agama, jiwa, keturunan, harta, dan akal. Jadi, perintah untuk berikhtiar dan mempertahankan diri dari wabah Covid adalah bahagian yang tidak terpisahkan dari Maqashid Syar’iyah.
Oleh karna itu Ingat Covid Ingat Masker.
Sidang jamaah Jumat yang dimuliakan Allah!
Tidak ada istilah terlambat, pentingnya meningkatkan daya tahan tubuh kita bukanlah sekedar basa basi ahli kesehatan, tetapi hal ini bahagian yang tak terpisahkan dari anjuran agama sesuai dengan sabda Nabi: “Mukmin yang kuat (jiwa dan raga) lebih dicintai Allah dari pada mukmin yang lemah.” (HR Muslim).
Namun perlu diingat, ilmu kesehatan telah membuktikan bahwa orang yang daya tahan tubuhnya kuat meskipun mereka tidak menunjukkan adanya gejala apapun, dapat juga menularkan virus kepada orang lain.
Oleh karena itu, mari kita amalkan konsep ikhtiar yang telah diajarkan dalam agama kita. Marilah kita membatasi celah penyebaran Covid ini dengan memulainya dari diri kita sendiri, yaitu dengan memakai masker, selain juga melakukan upaya pencegahan lainnya seperti cuci tangan dengan memakai sabun, jaga jarak dan menghindari keramaian.
Bila kita ingat Covid, maka ingatlah untuk memakai masker. “Tak perlu gengsi, malu, takut diejek, atau dicemoohkan”, karena yang kita lakukan ini adalah perintah Allah SWT untuk kemaslahatan diri kita sendiri, keluarga dan anggota masyarakat lainnya. Jangan juga kita mengejek atau mencemooh orang lain yang memakai masker,
Kedua,
Setelah kita berikhtiar secara maksimal maka tidak ada pilihan, selain bertawakkal kepada Allah SWT. Berserah diri artinya menyerahkan keadaan kita sepenuhnya kepada Allah, dengan bersabar dan memperbanyak ibadah, berzikir dan berdo’a agar wabah ini segera berakhir.
Bersabar juga berarti menahan diri untuk tidak mengunjungi orang lain atau dikunjungi ketika ada yang positif Covid.
Sabar juga berarti, rela untuk menyerahkan prosesi pengurusan jenazah kepada petugas yang ditunjuk oleh pemerintah.
Sidang jamaah Jumat yang dimuliakan Allah!
Sebagai penutup khutbah ini, khatib ingin menekankan beberapa hal:
1.Gerakan Gebrak Masker (Gema) di seluruh Indonesia, dan khususnya yang dilaksanakan serentak di seluruh Aceh pada hari ini Jum’at 4 September 2020, merupakan ajakan dari Bapak Presiden kepada seluruh aparatur Pemerintahan dari tingkat Pusat sampai tingkat Gampong. Alhamdulillah pada kesempatan ini Pemerintah membagikan masker dan brosur serta memasang spanduk sosialisasi Ingat Covid Ingat Masker di seluruh Gampong di Aceh. Ini merupakan contoh usaha kita bersama untuk terus mencegah covid sampai dengan wabah ini diangkat oleh Allah.
2.Jumlah satu juta masker yang dapat dibagikan serentak oleh Pemerintah di Aceh tentu belum mencukupi, oleh sebab itu perlu adanya gerakan bersama untuk melanjutkan upaya ini sebagai bentuk tanggungjawab kepemimpinan kita masing-masing sesuai dengan hadits yang maknanya, “setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawabannya”.
3.Hal yang paling penting kita ingat untuk mencegah penyebaran covid semakin meningkat di Aceh, selain selalu berikhtiar, berdoa dan tawakkal kita juga harus selalu “Ingat Covid Ingat Masker”.
Semoga upaya kita ini diridhai oleh Allah SWT dan pandemi Covid segera berakhir dari bumi Aceh.
Naskah teks lengkap dapat di download pada link dibawah ini.
CETAK TEKS NAKSAH KHUTBAH JUMAT 4 SEP 20 (1)