Festival Dalail Khairat Sebagai Syiar Agama

Pemuda Gampong Lampoh Daya, Jaya Baru, menggelar Festival Dalail Khairat antar Kecamatan Jaya Baru dan Banda Raya‎. Acara ini akan berlangsung selama dua hari,  Jumat-Sabtu (28-29/8) di Meunasah gampong setempat.

Enam grup dalail khairat -tiga grup per kecamatan- dipastikan akan ikut ambil bagian dalam festival yang didukung oleh Dinas Syariat Islam dan Ketua Komisi A DPRK Banda Aceh Ilmiza Sa’aduddin Djamal ini.

Wakil Walikota Banda Aceh Drs H Zainal Arifin dalam sambutannya saat membuka acara tersebut, Jumat (28/8/2015) malam, mengapresiasi pemuda Gampong Lampoh Daya yang telah berinisiatif menyelenggarakan Kegiatan Lomba Dalail Khairat Antar Kecamatan Jaya Baru dan Banda Raya.

Ia berharap kegiatan ini dapat semakin menumbuhkembangkan adat dan budaya Aceh yang Islami dalam kehidupan sehari-hari,”Malam ini menjadi bukti bahwa dukungan dan komitmen semua pihak terutama para pemuda dalam menjaga adat istiadat kita yang berlandaskan sendi-sendi islami masih terus ada,”ujarnya.

Menurutnya, Dalail Khairat adalah salah satu cara masyarakat Banda Aceh untuk menunjukkan budaya dan menjadi bagian syiar agama.,”Ini menjadi bukti bahwa adat Aceh memiliki akar dan struktur yang kuat, yakni kultur yang berpegang teguh dengan nilai-nilai Islam dan budaya islami,”imbuhnya.

“Mudah-mudahan kegiatan ini semakin menebalkan wujud Kota Madani di Banda Aceh, dan tentu saja kita semua berharap, agar shalawat, asmaul husna dan doa yang terkandung di dalam Dalail Khairat dapat bergema dan berkembang subur di dalam masyarakat kita,”

Dengan Festival Dalail Khairat dan kegiatan islami lainnya, ia pun yakin generasi muda akan menjadi lebih mencintai dan merasa bangga dengan adat mereka, “Hal ini juga mendorong kebiasaan generasi muda untuk terus berpegang pada syariat Islam,”lanjutnya.

Sementara itu, Tgk Alamsyah selaku Ketua Dewan Hakim menjelaskan, setiap grup maksimal terdiri dari 12 orang dan diberikan waktu 35 menit untuk memberikan kemampuan terbaik mereka, “Ada tiga bidang yang akan kami nilai, yakni adab penampilan seperti kostum peserta, gerak-gerik, kekompakan dan ketepatan waktu,”ujarnya.

“Selanjutnya bidang lagu dan suara, mulai dari jumlah lagu, gaya dan variasi serta tempo dan keutuhan lagu,” kata Alamsyah seraya menambahkan bidang tata bahasa dan tanda baca seperti tajwid juga menjadi perhatian dewan hakim.