Kegiatan dalam rangka menyambut 1 Muharam 1437 H dengan label ‘Wonderful Muharam’ di Banda Aceh mulai digelar. Acara dimulai di lapangan Blang Padang Banda Aceh dengan menghadirkan Ustad Yusuf Mansur sebagai penceramah pada Selasa (13/10/2015).
Ceramah ini diikuti oleh puluhan ribu warga Banda Aceh, mulai dari masyarakat umum, PNS, Mahasiswa hingga para pelajar.
Dalam tausyiah singkatnya, pimpinan pondok pesantren Darul Quran, Tangerang Banten ini menceritakan kisah terkait proses hijrah dirinya. Kata sang Ustad, Ibunya merupakan sosok yang sangat berperan dalam proses hijrahnya.
“Berapa kali Muharam lagi Lu bisa berubah?” ujar Ustad Yusugf Mansur menirukan kata-kata Ibunya yang mengingatkannya untuk berubah.
Kata-kata Hijrah yang di ingatkan sang Ibunda sempat salah dimaknai oleh Ustad Yusuf Mansur yang menduga dirinya disuruh keluar dari rumah karena sering berperilaku meresahkan keluarga
“Mulai sekarang kamu Hijrah sana, dari kasur pindah ke lantai, shalat pindah ke Masjid sana,” ungkap sang Ustad yang baru sadar bahwa pindah yang dimaksudkan sang Ibunda adalah pindah ke kebiasaan yang lebih baik dari kebiasaan buruknya.
Katanya, pindah ke lantai dari kasur dimaksudkan Ibunya agar dirinya tidak lalai ibadah hanya karena kebanyakan tidur. Kemudian shalat di Masjid atau Mushalla dimaksudkan agar dirinya bisa lebih dekat dengan Allah
“Sana cepat kamu cegat Allah, bingung saya, bagaimana caranya mau mencegat Allah. Ternyata yang dimaksudkan Ibu saya, saya harus sudah berada di Masjid saat azan belum dikumandangkan,” ujar Ustad Yusuf Masur menjelaskan.
Pada tahun 1998, ustad Masur benar-benar Hijrah, yakni pindah dari rumah ke penjara karena kasus utang. Disinilah proses Hijrah sebenarnya dialami Ysusf Mansur, meski tidur di lantain Ubin dan tiap hari dikurung, Yusuf Mansur justeru sangat menikmati suasana karena telah berjanji dengan Allah untuk mengikuti semua perintah dan meningglakan larangan-Nya. Di penjara, Ustad Yusuf Mansur mulai menghafal Al-Quran dan memperbanyak ibadah kepada Allah
“Saya katakana kepada Allah, saya ikhlas menerima proses Hijrah ini ya Allah, dan saya pun mulai menghafal Al-Quran,” kenangnya.
Di akhir tausyiahnya, Ustad Yusuf Mansur berharap Kota Banda Aceh dapat mewujudkan misinya menjadi model kota Madani dan masyarakatnya juga dapat hijrah kearah yang lebih baik, masyarakat yang taat kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
Selain Ustad Yusuf Mansur, acara di Blang Padang juga diisi oelh penampilan grup Nasyid Raihan dari Malaysia dan testimoni artis Sarah Vi yang sudah berhijab.
Kabid Pengembangan Syariah dan Dayah Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh, Wirzaini Usman mengatakan, selain ceramah Ustad Yusuf Mansur, kegiatan Wonderful Muharam juga akan digelar Haflah Alquran bersama Syeikh Mohamed Hameed Al-Gammal dari Mesir dan sejumlah qari Internasional asal Aceh pada malam harinya yang juga berlokasi di Blang Padang
“Besok, Rabu (14/10), kita juga gelar Pawai Muharram ‘Aceh Hijrah Carnaval’ yang akan diikuti oleh ribuan peserta. Start dan finish di Lapangan Blang Padang,” ujar Wirzaini.
Rangkaian acara bertema “Muharram, Spirit Hijrah Menuju Banda Aceh Model Kota Madani” ini, akan ditutup dengan Wisuda Tahfizhul Quran pada 5 November mendatang di Stadion H Dimoerthala, Lampineung.