Aceh Islamic Nature School, Mendidik Siswa Lebih Mengenal Alam

Banda Aceh – Aceh Islamic Nature School (AINS), sekolah lam Islam kini hadir di Banda Aceh. Lokasi sekolah ini berada di Jalan Jurong Dagang, Gampong Pango Deah, Ulee Kareng Banda Aceh.

Saat sosialisasi AINS dan Seminar parenting Pemilihan Sekolah yang baik untuk anak yang diselenggarakan di Aula Balairung Hotel Regina, Minggu (27/3/2016), Ketua Yayasan Abdullah Amin yang menaungi AINS, Zainal Abidin Alawi menyampaikan AINS hadir dalam beberapa program pendidikan, yakni Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.

“Konsep pendidikan kita lebih kepada reading the nature. Kita memahami semesta ibarat sebuah buku dengan ketebalan tak terhingga dan sumber pelajaran yang tak terbata. AINS mengajarkan bagaimana membacanya dan menerapkannya dalam proses pengajaran,” ujarnya.

Katanya, kurikulum yang dikembangkan AINS sangat fleksibel, dimana menyesuaikan perkembangan kejiawaan untuk memancing keunikan dan bakat masing-masing anak, seperti kuruikulum pengembangan akhlak, pengembangan logika, pengembangan kepemimpinan dan pengembangan bisnis.

Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Setdakota Banda Aceh, M Nurdin S Sos, mewakili Walikota Banda Aceh dalam kegiatan ini menyampaikan Sekolah Alam islam ini merupakan salah satu alternatif sarana pendidikan yang dapat diberikan oleh orang tua bagi anak.

“Beri kesempatan bagi anak untuk bergaul dengan alam sehingga mereka tidak terlalu terikat dengan berbagai gadget yang canggih yang dapat merubah anak menjadi individualis dan tidak perduli pada sekitar. Orang tua harus dapat mengontrol agar anak dapat memanfaatkan teknologi secara seimbang sehingga benar-benar memberikan manfaat bagi tumbuh kembang anak,” ujarnya.

Lanjut Nurdin, pendidikan merupakan bagian penting dan prioritas dalam mewujudkan pembangunan masa depan yang madani. Anak-anak yang cerdas akan menjadi modal yang berharga bagi kemajuan bangsa dan agama.

“Namun demikian, definisi cerdas harus benar-benar diperhatikan khususnya oleh orang tua maupun para guru dan lembaga penyedia jasa pendidikan bagi anak,” tambahnya.

Banda Aceh mengusung konsep Islamic Smart City sebagai bagian dari perwujudan Model Kota Madani. Hal tersebut dapat diterjemahkan bahwa anak yang cerdas juga harus memiliki dasar-dasar keimanan yang kuat.

“Dengan demikian setiap anak akan menjadi lebih peka terhadap sekitar dan memiliki kontrol diri yang lebih kuat akan segala godaan yang dapat merugikan fisik dan jiwa anak,” pungkasnya.

Masih kata Nurdin, Anak dididik menjadi cerdas agar dapat membawa dirinya menghadapi segala macam tantangan di masa depan. Oleh sebab itu berbagai isu yang berpotensi menjadi permasalahan bagi berkehidupan di masa yang akan datang harus menjadi perhatian dan bagian dari pertimbangan di dalam menentukan pendidikan mereka saat ini.

“Diantaranya yang perlu diantisipasi adalah kondisi bumi.  Sangat penting bagi anak untuk dapat terlibat langsung dan mengenal alamnya dengan lebih dekat. Menghargai dan memahami ciptaan Allah yang diberikan kepada umat manusia. Anak juga perlu diajarkan tanggungjawab untuk menjaga dan melindungi bumi ini. Dengan demikian mereka akan menjadi individu yang lebih bijak dan hidup dengan menghargai seluruh ciptaan Allah SWT,” pungkas Nurdin.

Kegiatan sosialisasi dan seminar ini dihadiri ratusan para orang tua murid. Panitia menghadirkan Nucke Yulandari dan  Lendo Novo sebagai pemateri.