811 Banda Aceh : Satu Titik Menuju Model Kota Madani

Sidang Paripurna DPRK

Tepat pada hari Rabu, tanggal 4 Juli 2012 Pemerintah Kota Banda Aceh menetapkan satu titik tuju yakni menjadikan Banda Aceh Sebagai Model Kota Madani.

Semangat madaniah ini selanjutnya diterjemahkan dalam tujuh misi strategis yakni Meningkatkan kualitas pengamalan agama menuju pelaksanaan Syariat Islam secara kaffah, Memperkuat tata kelola pemerintah yang baik, Memperkuat ekonomi kerakyatan, Menumbuhkan masyarakat yang berintelektualitas sehat dan sejahtera, Melanjutkan pembangunan infrastruktur pariwisata yang Islami, Meningkatkan partisipasi perempuan dalam ranah publik dan perlindungan anak serta meningkatkan peran generasi muda sebagai kekuatan pembangunan kota.

Hal demikian dipaparkan Walikota Banda Aceh Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal, SE pada sidang paripurna Istimewa puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Banda Aceh ke 811 di DPRK Banda Aceh, Jumat (22/04).

Walikota memaparkan, dengan semangat Banda Aceh sebagai Model Kota Madani, Pemko ingin mewujudkan pembangunan kota cerdas yang religius, modern,  penduduk beriman dan akhlak mulia, menjaga perdamaian dan kerukunan dalam keberagaman seraya menjaga persatuan dan kesatuan, beradab, toleran dan demokratis, taat azas dan hukum serta penciptaan ruang publik yang luas.

“Lewat konsep madani ini pula ingin ditegaskan keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan dengan prinsip kolaborasi. Sehingga, tercipta pembangunan yang inklusif didasari kebutuhan bersama, diikuti partisipasi aktif seluruh elemen warga kota untuk mencapai cita-cita bersama yang telah kita tabalkan lewat visi-misi Pemerintah Kota Banda Aceh periode 2012-2017,”ujar  Illiza.

Illiza merincikan, dalam rangka pencapaian misi pertama, yakni Meningkatkan kualitas pengamalan agama menuju pelaksanaan Syariat Islam secara kaffah, setidaknya telah dilakukan beberapa hal antara lain, memotivasi seluruh elemen masyarakat dalam penegakan amar ma’ruf nahi mungkar, melakukan dakwah dan syiar secara berkelanjutan, melakukan pengembangan syariah, membangun kerjasama dengan Stakeholder dalam melaksanakan Syariat Islam.

Selanjutnya membina dan menggerakkan seluruh potensi masyarakat untuk mengamalkan syariat Islam secara sempurna serta meluruskan berbagai polemik terkhusus ajaran menyimpang dari nilai-nilai kebenaran islam yang hakiki.

“Ini adalah upaya serius pemerintah kota Banda Aceh dalam rangka mengemban amanah dan mandat rakyat yang diberikan kepada kita melalui pemilukada tahun 2012 lalu,”ujar Illiza.

Walikota menyebutkan ada sejumlah keberhasilan dari berjalannya misi yang pertama itu, hal itu  dibuktikan lewat sejumlah capaian seperti, menurunnya jumlah kelompok aliran sesat, meningkatnya frekwensi kegiatan syiar dan dakwah, meningkatnya jumlah masjid yang memenuhi standar kebersihan dan ketertiban dari 9 menjadi 27 masjid, meningkatnya prestasi MTQ di tingkat Provinsi dari peringkat 6 menjadi peringkat 4.

Selanjutnya kata Illiza, melalui pembinaan gampong, setidaknya Pemko telah membentuk 9 tim pengawasan syariat Tim Amar Ma’ruf Nahi Munkar (Tamar Gampong), melatih petugas tajhiz mayat sebanyak 360 orang dari 90 Gampong, terbentuknya 2 Gampong Syariat dan juga terbinanya Muhtasib di 90 Gampong dalam Kota Banda Aceh.

Kemudian terlaksananya Peningkatan Kapasitas 525 Guru TPA/Balai Pengajian, terbantunya Sarana & Prasarana  untuk 20 Masjid/Meunasah dan beragam tanggung jawab syiar islami lain yang telah dikumandangkan secara terus menerus, sehingga Banda Aceh kita sudah berada pada level kesadaran masif menegakkan syariat islam secara kaffah.

“Kita setuju, masih ada beberapa ganjalan dalam menjalankan proses menegakkan hukum Allah di muka bumi Kutaraja ini,  Namun demikian, ikhtiar dan perjuangan ini akan terus berlanjut dengan kekuatan bersama untuk menciptakan Banda Aceh yang Baldatun thayyibatun wa rabbu n ghafur,”pungkasnya.