MTQ Banda Aceh XXXIV , Ajang Silaturahmi Duta-Duta Alquran

Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh kembali menggelar pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat kota Banda Aceh yang ke XXXIV.

Pelaksanaan even dua tahunan itu dipusatkan di Masjid Jamik Lueng Bata Banda Aceh dan akan dibuka oleh Walikota Banda Aceh Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal, SE, Sabtu, 20 Agustus 2016.

Kepala Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh Mairul Hazami, M. Si yang juga ketua panitia kegiatan menyebutkan, kegiatan MTQ tersebut disamping untuk mensyiarkan Al-Quran, juga untuk memberikan semangat bagi para peserta yang selama ini sudah mengikuti pelatihan-pelatihan dan pengajian, baik di balai-balai pengajian maupun pondok pesantren dan sudah mengikuti MTQ mulai dari tingkat gampong dan kecamatan.

”Jadi setelah ada proses mulai dari tingkat gampong dan kecamatan, dan dipilihlah duta-duta untuk mengikuti MTQ tingkat kota yang kita buat ini,”ujarnya.

Disamping itu menurutnya, pelaksanaan MTQ tidak sekedar perlombaan semata, melainkan sebagai ajang silaturrahmi antar kafilah-kafilah atau duta-duata Alquran dan masyarakat kota Banda Aceh.

Mairul menjelaskan, untuk peserta MTQ Banda Aceh tahun ini tidak dibenarkan mengikutkan peserta dari luar kota Banda Aceh. Hal itu dikarenakan untuk mengikuti MTQ tingkat provinsi Aceh nantinya, secara aturan juga tidak dibenarkan peserta dari satu daerah berasal dari luar daerah tersebut. Hal itu dilakukan supaya setiap daerah punya komitmen sungguh-sungguh untuk melahirkan bibit-bibit unggul dari daerahnya masing-masing.

”Memanga ada aturan terbaru dalam dua tahun terakhir yang sangat ketat, dimana peserta harus murni dari kota Banda Aceh, tapi kalau dia berada di kecamatan berbeda dengan tempat tinggal, itu masih bisa diterima, asal warga Banda Aceh, begitu juga ditingkat provinsi nantinya, tidak dibenarkan ambil peserta luar daerah,”ujarnya.

Menurut Mairul, langkah itu dilakukan sebagai awal dari pembinaan bagi calon-calon kafilah untuk dipersiapkan mengikuti MTQ secara nasional, sehingga peserta MTQ yang mewakili Aceh kedepan merupakan putra-putri terbaik dari Aceh.

Disamping itu kata Mairul lagi, pelaksanaan MTQ secara istiqamah juga telah berdampak pada hidupnya tempat-tempat pengajian dan tempat-tempat tahfidz Alquran yang turut berpartisipasi menyiapkan calon-calon kafilan MTQ untuk mewakili daerahnya masing-masing.

”Pelaksanaan MTQ secara istiqamah ini menjadi daya tarik bagi anak-anak kita untuk menekuni alquran, dan tujuan akhirnya tidak hanya mereka bisa membaca tapi bisa memahami dan mengamalkan Alquran itu sendiri,”lanjutnya.

Mairul juga mengapresiasi keseriusan dan antusias dari pihak kecamatan Lueng Bata Banda Aceh memeprsiapakan diri menjadi tuan rumah MTQ tahun ini. ”Mereka rutin melakukan pertemuan dengan muspika dan tokoh-tokoh Lueng Bata,”katanya lagi.

Diikuti Hampir 500 Peserta

Sementara itu Penanggungjawab Lapangan MTQ ke XXXIV Banda Aceh, Marzuki, mengakui secara umum persiapan sudah dilakukan sejak April 2016,  dengan menggelar pertemuan dan rapat-rapat dengan pihak-pihak terkait.

Namun dibalik itu kata Marzuki yang paling penting adalah kesiapan dari para peserta itu sendiri. ”Artinya bagaimana para camat  sudah menggelar TC kepada mereka yang akan menjadi duta kecamatan itu sendiri,”lanjutnya.

Ia juga merincikan, kegiatan selama MTQ akan berlangsung diempat lokasi terpisah, masing-masing, panggung utama yang berada di masjid Jamik Lung Bata,  panggung kedua berada di masjid Al ’Ala Cot Masjid, panggung ketiga di MTSN 2 Banda Aceh, tepatnya berada di belakang Masjid Jamik Lung Bata dan Panggun keempat berada di kantor camat Lung Bata.

”Kegiatannya berlangsung siang dan malam, dan untuk kemeriahan dan menarik minat pengunjung nanti juga ada tampilan-tampilan nasyid, rebana dan musi islami lainnya dengan menghadirkan seniman-seniman di Banda Aceh,”lanjutnya lagi.

Sementara itu terkait dengan jumlah peserta yang akan mengikuti MTQ ke XXXIV itu, Marzuki mengatakan jika setiap kecamatan mengirimkan pesertanya secara lengkap maka seluruhnya berjumlah 52 orang.

”Kalaus setiap kecamatan mengirimkan maksimal, maka jumlahnya 52 orang, dikalikan 9 kecamatan, itu kalau semua cabang ada orang, tapi prediksi saya rata-rata kecamatan sanggup memenuhi 40 peserta saja,”ujarnya.

Ratusan peserta itu menurutnya akan mengikuti sembilan cabang yang diperlombakan seperti, Cabang Tilawah Alquran, Cabang Tafsir Alquran, Cabang Tahfidz Alquran, Cabang Syahril Alquran, Cabang Khath Alquran, Cabang Fahmil Alquran, MMQ, dan Khat Komptemporer.

”Namun setiap cabang ini nanti terpecah lagi, misalnya tilawah saja ada tingkat kanak-kanak, tingkat remaja, tingkat dewasa, kemudian tingkat cacat, dan banyak cabang lain yang juga bercabang-cabang lagi,”pungkasnya.