INTISARI SAFARI DAKWAH DA’I PERKOTAAN DI MASJID AL-HASYIMIYAH RUKOH

Intisari taushiyah ust. H. Muhajirul Fadhli, Lc, MA di mesjid Al Hasyimiyah Teuku Nyak Arif Darussalam kota Banda Aceh pada hari Sabtu, 18 Desember 2021 dalam program Safari Dakwah Da’i Perkotaan Dinas Syariat Islam kota Banda Aceh:

– Ada di kalangan manusia yang mau menuju Allah tanpa perantara Rasul

– Bani Israil merupakan salah satu contoh dari golongan yang ingin menuju Allah tapi tidak ingin melalui perantara

– Jika kita mentaati Rasul, maka sebenarnya kita sudah mentaati Allah

– Bagaimana kita dapat langsung kembali kepada Allah Qur’an dan Sunnah jika tidak melalui para Ulama?

– Cara mentaati Rasul adalah dengan melaksanakan apa yang diajarkan oleh Rasulullah dan meninggalkan apa yang dilarang

– Point pentingnya adalah apa yang dilarang oleh Rasulullah itu yang kita tinggalkan. Bukan apa yang tidak dikerjakan oleh Rasulullah.

– Ma’shum itu artinya mahfudz (terjaga)

– Beda Al Ghaffar dan Attawwab adalah Ghaffar Allah mengampuni dosa tapi tidak ada garansi jika kita terjerumus kepada dosa yang sama. Adapun Tawwab adalah pengampunan Allah yang ada garansi untuk tidak mengerjakan kembali hal tersebut

– Rasulullah itu hadir dan menjawab salam kita

– seluruh Nabi wajib kita imani. Namun Rasulullah adalah sosok nabi yang kita imani dan wajib kita ikut

– Rasulullah adalah satu-satunya pintu bagi kita menuju Allah

– Bentuk sederhana cinta kita kepada Rasulullah adalah dengan membaca shalawat

– Mencium tangan orangtua adalah bentuk ta’dhim kita kepada kedua orangtua. Bukan kita mau menyembah mereka, tapi karena penghormatan kita kepada mereka.[]