SAFARI DAIYAH DI MASJID AL HIDAYAH 24/12/2021

Penceramah : ustazah Ir. Ranian Dewi
Tema : berbahagialah para ghuraba
‌Al ghuraba : orang aneh atau terasingkan
Islam datang dalam keadaan asing, dan akan kembali dalam keadaaan terasing, bahagialah orang yang terasing itu
‌Apa itu org yang terasing?
Orang yang terpisah dari golongannya, jauh dan tidak terlihat dari keluarganya, mereka melakukan perbaikan disaat manusia telah rusak.
‌Misalnya Rasulullah saat awal membawa agama Islam, Rasulullah dianggap aneh karena membawa ajaran yang dianggap aneh waktu itu.
‌Salah satu orang ghuraba yang beruntung adalah orang yang dianggap aneh karena menegakkan hukum Islam dengan baik dan benar.
‌Kita tidak hanya masuk surga karena mengerjakan amal ma’ruf saja, namun juga harus nahi mungkar. Orang yang menentang kemungkaran saat ini pun sering dianggap aneh (ghuraba)
‌Orang yang mencari rezeki dengan orientasi akhirat (ketaatan kepada Allah dan berlandaskan syariat), maka insya Allah dunia pun mengikutinya.
‌”Jangan benarkan apa yang biasa dilakukan orang, tapi biasakan yang benar”
‌Hadist Rasulullah Saw;
Berbahagialah orang yang ghuraba itu (diulang dua kali), Yaitu Orang-orang shalih diantara orang rusak, yang menentang lebih banyak dari yang menaatinya.
‌Sifat orang yang ghuraba :
– senantiasa ingin mengubah keadaan di saat manusia banyak yang rusak
– jumlahnya sedikit
-kaum yang beraneka ragam, tapi ketaatannya sama.
– Senantiasa mencintai seseorang karena ada keterikatan pada Allah
‌Keutamaan orang Al ghuraba;
– memperoleh kedudukan di sisi Allah tanpa harus menjadi syuhada
-diberikan mimbar-mimbar cahaya di syurga‌ hanya Allah yang bisa menilai apakah kita Al ghuraba atau bukan. Maka dari itu, sebaiknya kita hanya berusaha berbuat amal ma’ruf nahi mungkar dengan Istiqomah.
‌cara membedakan apakah hal yang kita lakukan itu syariat atau bukan
-apabila perbuatan itu memuaskan akal, menentramkan jiwa, sesuai fitrah, maka itu adalah syariah.
-apabila kita tidak puas hati saat melakukannya, atau kita puas tapi hati kita ada sedikit rasa was was saat melakukannya, tandanya itu tidak syar’i.[]